Pertama, membangun sinergi antara pemerintah pusat dan daerah untuk melakukan sosialisasi daring kepada masyarakat. Pemerintah dalam hal ini mesti sigap menyajikan informasi-informasi yang akurat mengenai kebijakan sistem pendidikan yang tengah diterapkan pada sektor pendidikan (terkait peniadaan UN dan cara penentuan kelulusan) terutama pada jenjang SD, SMP, SMA sederajat. Dengan itu masyarakat memperoleh pengetahuan serta informasi yang memungkinkan untuk mencegah dan menghentikan stigma.
Kedua, menggalang literasi online. Peran pemerintah, warga negara, media, intitusi pendidikan sangatlah penting untuk mencegah dan menghentikan stigma.Â
Dengan menyajikan opini-opini serta narasi kritis-konstruktif, para siswa dan masyarakat akan disadarkan untuk menghargai sesama serta kebijakan pemerintah demi pembangunan masa depan bangsa.
Ketiga, di lingkungan masyarakat, orangtua, pemuka masyarakat, organisasi  harus membangun sikap respek dan apresiasi yang konstan terhadap para siswa agar tercipta dalam diri mereka keyakinan, semangat, dan impian akan masa depan. Dengan itu tercipta pula atmosfir hidup bersama yang harmonis, saling mendukung serta solid.
Mencegah dan menghentikan stigma di sekitar kita tidak sulit bila semua pihak bersatu padu dalam berkomitmen untuk meciptakan atmosfir hidup bersama yang harmonis, kreatif dan saling mendukung.