Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Misteri Bidang Tanah Berbentuk Kuda

23 Juni 2020   18:32 Diperbarui: 30 Juni 2020   13:35 757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dan oleh karena kawasan ini memang luas, mencapai beberapa ratus Hektar, tentu saja butuh waktu dan biaya besar untuk menelusuri bagian per bagian kawasan tersebut.

Tapi jangan khawatir. Karena sesungguhnya saya punya metode untuk dapat menentukan di mana letak spesifik yang mesti diprioritaskan.

Metode tersebut saya simpulkan dari hasil memahami alur alam berpikir orang-orang di masa kuno, terutama tentang bagaimana mereka kerap menggunakan metafora sebagai teknik menyimpan pesan-pesan sakral.

Berikut ini penjelasannya...

Anda tentunya tahu kata 'MATI' bukan? ya, ini bentuk sinonim dari kata meninggal.

Dengan penerjemahan menggunakan aksara Hanzi, ma bermakna "kuda", sementara ti bermakna "kuku", jadi "mati" menurut aksara hanzi bisa bermakna "kuku kuda".

dokpri
dokpri

Di sisi lain, kuku kuda atau tapal kuda kita ketahui sama bentuknya dengan huruf omega dalam aksara Yunani. 

(sumber: wikipedia.org)
(sumber: wikipedia.org)

Dengan mencermati fakta Omega adalah huruf terakhir dalam aksara Yunani, maka, kita dapat menyusun pemahaman bahwa kata "mati" secara filosofis dapat bermakna: "saat dimana kita tiba pada huruf terakhir pencatatan sejarah hidup kita."

Dari pemahaman di atas ini, dapat kita simpulkan bahwa jika bidang tanah berbentuk kuda tersebut adalah "lokasi tempat sesuatu dikuburkan".

Maka, besar kemungkinan, bagian kuku dari bidang berbentuk kuda tersebut adalah spot yang paling penting untuk dieskavasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun