Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Bubur Singkong, Sajian Istimewa Keluarga dari Lahan Sendiri

24 Desember 2020   20:24 Diperbarui: 25 Desember 2020   04:43 11121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sajian bubur singkong (Dokpri)

Selamat berjumpa lagi. Sudah cukup lama saya tidak memposting tulisan beraroma kuliner. Entah kenapa saya jadi rindu kembali untuk menuliskannya. 

Tentunya apa yang saya posting ini adalah murni dari pengalaman saya sendiri, yang lumayan suka dengan dunia masak memasak. Ya, walaupun masakan saya hanyalah berupa masakan sederhana saja.

Awal mulanya saya merasa bingung melihat singkong yang lumayan banyak dari hasil panen kebun sendiri, dikarenakan banjir datang tak diundang, hehe. 

Nah, karena keburu lahan tanaman kebanjiran, segera saja suami saya mencabuti pohon-pohon singkong, walaupun sebetulnya belum saatnya untuk dipanen. Tapi tidak mengapa, lebih baik pikir cepat saja mau diapakan singkong-singkong yang lumayan banyak itu.

Seperti biasa, tak lupa singkong-singkong itu diberikan kepada keluarga dekat dan para tetangga, juga kawan-kawan saya. Walaupun sudah dibagi-bagikan, masih saja menyisakan singkong yang cukup banyak. 

Beberapa hari kami harus putar otak mau dijadikan apa nih singkong-singkong itu. Mulai dari bikin keripik, singkong rebus, singkong goreng, bolu singkong, lempeng singkong, oseng-oseng kulit singkong, dan tape singkong meski jumlah tape yang dibikin juga tidak seberapa banyak.

Lho, ternyata masih ada singkong lagi, lha ini mau dibikin apa lagi ya? Terus terang saya mulai panik, dan agak berpikir keras. Alhamdulillah, selepas saya shalat Ashar, eh muncul ide bagaimana jika singkong itu coba dibikin bubur. "Bubur?" Suami langsung terkejut ketika saya sampaikan ide tersebut. 

Saya bilang kenapa tak dicoba saja? Siapa tahu berhasil. Karena dulu saya pernah lihat di salah satu medsos yang memposting tentang bubur singkong, tapi itu sudah lumayan lama dan sayapun juga lupa sama sekali bahan-bahan dan cara membuatnya. Pokoknya blank lah dalam ingatan.

Saya coba susun bahan-bahan yang mungkin cocok digunakan untuk pembuatan bubur singkong. Mulai dari bahan utama, yang tentunya singkong. 

Kemudian saya coba tambahkan bahan lain seperti tepung terigu, gula, santan, vanili bubuk, garam, dan daun pandan. Pokoknya saya ingin bahan-bahanya yang sederhana saja sesuai tipe masakan saya yang selalu sederhana dan tidak ribet dalam membuatnya.

Tak menunggu lama setelah ide tersebut muncul, segera eksekusi di dapur, karena takutnya nanti ide tersebut akan segera lenyap pula dari kepala. Syukurnya pula bahan-bahan yang diperlukan masih ada di dapur. Akhirnya tancap gas saja jadinya. Hehe.

Untuk percobaan awal saya kupas 1 buah singkong lalu diparut. Siapkan santan sekitar 3 gelas belimbing, sedikit terigu, gula, garam, dan air perasan daun pandan. 

Meski dengan perasaan hati yang was was juga, saya tetap mencoba. Kalaupun gagal, ya tidak apa-apa. Pikir saya lagian juga mencobanya tidak menggunakan bahan yang terlalu banyak. Sehingga saya tepis perasaan takut gagal tersebut.

Dengan pelan dan hati-hati saya campur bahan-bahan yang saya kira pas, kemudian juga saya siapkan air putih biasa yang dimasak sampai mendidih. 

Segera masukkan adonan bahan singkong ke dalam wajan tersebut, aduk-aduk hingga tercampur rata antara adonan singkong dengan air yang mendidih. 

Sebenarnya dalam hati terus saja ragu, namun dibarengi do'a terus menerus, akhirnya lega juga hati ini hingga selesai pembuatan bubur singkong.

Nah, saatnya kita lakukan tes rasa pada bubur percobaan ini. Alhamdulillah, tak disangka ternyata enak. Tekstur buburnya juga lembut, manis dan gurih setelah ditambahkan kuah santan yang telah dimasak dengan sedikit garam dan daun pandan. 

Tentunya dengan percobaan perdana ini yang ternyata berhasil, membuat saya kembali penasaran untuk mencobanya kembali dengan lebih menentukan jumlah dan takaran bahan yang sekiranya pas. 

Seluruh anggota keluarga saya sangat menyukai bubur ini, dan anak-anak sering minta dibikinkan lagi jika ada singkong tersedia di rumah.

Mungkin pembaca dari tadi sudah penasaran  apa saja detil bahan-bahan yang digunakan dan cara membuatnya. Baiklah, tak banyak cerita lagi, yuk simak resepnya berikut ini.

Bahan-bahan:

  • 2 buah singkong ukuran sedang
  • 650 ml santan
  • 2 sendok makan tepung terigu
  • 1 buah vanili bubuk
  • 1,5 sendok teh garam (secukupnya)
  • 250 gram gula pasir (secukupnya)
  • 2 lembar daun pandan (diparut dan peras airnya)
  • 1 liter air

Bahan Kuah Santan:

600 ml santan kental
1 sendok teh garam (secukupnya)
1 lembar daun pandan (dibuat simpul)

Bahan-bahan yang diperlukan (Dokpri)
Bahan-bahan yang diperlukan (Dokpri)
Cara Membuat :
1. Kupas singkong, potong-potong, lalu diparut.

Parutan singkong (Dokpri)
Parutan singkong (Dokpri)
2. Siapkan wadah. Masukkan singkong parut, gula, vanili, air pandan, dan tepung. Aduk rata.

3. Masukkan santan perlahan sambil adonan diaduk hingga tercampur rata. Sisihkan.

Adonan bubur singkong (Dokpri)
Adonan bubur singkong (Dokpri)
4. Masak 1 liter air di dalam wajan yang berdiameter kurang lebih 43 cm (supaya tempat adonan lebih leluasa saat diaduk) sampai mendidih.

5. Masukkan adonan singkong, dan aduk dengan kecepatan sedang.

Dokpri
Dokpri
6. Aduk terus menerus adonan hingga mendidih kembali.

7. Masukkan garam, dan aduk-aduk hingga adonan agak kental dan meletup-letup.

Dokpri
Dokpri
8. Proses membuat buburnya selesai.

Cara Membuat Kuah Santan:
1. Masak santan kental bersama daun pandan yang sudah dibuat simpul hingga mendidih.
2. Masukkan garam, dan lakukan tes rasa.

Cara Penyajian :
1. Sendokkan bubur singkong ke piring saji atau mangkok
2. Berikan kuah santan kebagian atas bubur.
3. Siap disantap bersama keluarga tercinta.

Porsi : kurang lebih 10 piring

Demikian resep bubur singkong dan cara penyajiannya hasil dari beberapa kali uji coba di dapur saya. Besar harapan saya pada para pembaca untuk mencobanya di suatu saat. 

Kalaupun juga mau dijual, Insya Allah secara ekonomi akan menghasilkan keuntungan yang lumayan. Apalagi bisa dikreasikan dengan sesuatu yang unik, misal diberi taburan bahan lain sebagai topping, mungkin akan memberikan daya pikat penjualan yang lebih. 

Selamat mencoba dan semoga berhasil.
(Sungai Limas, 24 Desember 2020)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun