Niat, Tujuan, dan Konsistensi
Itulah sederet manfaat bangun lebih pagi. Lalu, kalau sudah terbiasa bangun siang, tapi kemudian ada keinginan bangun pada pukul 05.00, apa yang bisa dilakukan?
Pertama-tama adalah memiliki niat. Niat untuk bangun lebih pagi itu harus ada dan kuat. Â Kalau niat bangun pagi sudah demikian kuat dan mantap, maka peluang keberhasilannya akan besar.
Selanjutnya, tetapkan tujuan bangun bagi dengan bertanya kepada diri sendiri: Apa yang akan saya kerjakan di pagi hari? Apa target saya? Dengan menetapkan tujuan, maka akan tumbuh semangat dalam diri untuk bangun lebih pagi. Jadi, bangun pagi harus ada tujuannya.
Yang tak kalah pentingnya, biasakan tidur lebih awal. Hindari dan hentikan kebiasaan tidur larut malam. Sangat dianjurkan tidur pada pukul 22.00 sehingga cukup waktu untuk istirahat dan bisa bangun pagi dalam keadaan segar.
Berikutnya adalah menjaga konsistensi. Melatih kebiasaan bangun pagi memerlukan konsistensi. Diperlukan konsistensi dalam pelaksanaannya. Bukan bangun pagi sesekali saja melainnya secara berkesinambungan setiap hari. Tanpa konsistensi, maka kebiasaan bangun lebih pagi akan sulit terbentuk.
Pada awal-awalnya, mungkin alarm jam bisa membantu. Hidupkan alarm pada pukul 05.00. Begitu alarm berbunyi, lekaslah bangun. Lepaskan selimut dan beranjaklah dari tempat tidur. Kalau ada dorongan untuk menunda, lawan dorongan itu. Keluarlah dari kamar tidur, basuh muka, dan mulailah beraktivitas.
Selamat bangun lebih pagi dan menjadi pribadi yang lebih produktif.
(I Ketut Suweca, 25 April 2024).