Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Memilih Hidup Bersahaja tetapi Tetap Bahagia, Mungkinkah?

20 April 2024   04:17 Diperbarui: 21 April 2024   04:14 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hidup bersahaja (Sumber: Pexels)

Dengan hidup bersahaja, kita bisa memberikan lebih banyak waktu untuk keluarga dan orang-orang yang kita kasihi. Tidak lagi selalu merasa dikejar waktu, terburu-buru, selalu sibuk untuk pekerjaan ini-itu yang tidak pernah habisnya.

Kelima, meningkatkan kreativitas.

Dengan tidak terlalu terikat pada konsumsi atau gaya hidup yang mewah, hidup bersahaja dapat membuka ruang bagi kreativitas dan kesempatan baru. Kita mungkin menemukan kegembiraan dalam menciptakan sesuatu dengan tangan sendiri atau mendalami minat yang lebih sederhana namun memuaskan.

Misalnya melakukan hal-hal sederhana seperti memperbaiki perabotan rumah. Membuat tempat sepatu  dari kayu sisa bahan bangunan. Atau, menata taman di halaman rumah sehingga lebih enak dipandang dan membuat betah di rumah. Intinya, mengisi waktu sesuai dengan passion atau minat.

Keenam, keseimbangan dan keharmonisan.

Hidup bersahaja membantu menciptakan keseimbangan dan keharmonisan dalam hidup. Ini karena fokus pada hal-hal yang penting dan meninggalkan keinginan kita untuk memiliki segalanya atau melakukan segalanya, yang dapat membebani secara mental dan emosional.

Untuk menjaga keseimbangan dan keharmonisan hidup, kita perlu mengurangi keinginan dan melepaskan hal-hal yang selama ini kita lakukan tetapi sesungguhnya tidak perlu. Sebagai gantinya, kita akan mendapatkan ganjaran yang jauh lebih membahagiakan.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini dalam hidup sehari-hari, kita akan dapat menemukan kebahagiaan yang lebih tahan lama dan memuaskan, meskipun dalam hal-hal yang sederhana. Maukah dan siapkah kita?

(I Ketut Suweca, 19 April 2024).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun