Pertama, menghargai hal-hal yang sederhana.
Hidup bersahaja mengajarkan kita untuk menghargai kebahagiaan dari hal-hal sederhana dalam kehidupan sehari-hari seperti waktu bersama keluarga, bersantai di alam, atau menikmati secangkir kopi di pagi hari.
Hal-hal seperti ini mungkin sering terlewatkan. Padahal, dari hal-hal sederhana dan tampak sepele itu kita bisa menemukan sepercik kebahagiaan.
Kedua, mengurangi keterikatan pada materi.
Fokus pada apa yang benar-benar penting dalam hidup dan mengurangi ketergantungan pada barang-barang material dapat memberikan kebebasan yang besar. Ini tidak berarti mengabaikan kebutuhan, tetapi menghindari kecenderungan untuk terlalu memperhatikan keinginan material yang tidak perlu.
Jangan sampai apa yang kita kejar secara material membuat kita lupa memaknai setiap langkah kehidupan yang kita jalani. Diperlukan "rasa cukup" untuk mengurangi semangat mengejar materi.Â
Ketiga, mengurangi stres.
Dengan menyederhanakan hidup, kita dapat mengurangi stres karena tidak perlu terus-menerus memperhatikan dan mempertahankan kehidupan yang rumit dan mahal. Hal ini dapat memungkinkan untuk fokus pada hal-hal yang memberikan kebahagiaan dan kepuasan yang lebih mendalam.
Untuk mencegah dan mengurangi stres, ada baiknya mensyukuri apa yang sudah dimiliki. Tanpa sikap dan perilaku bersyukur, berapa pun kepemilikan kita tak akan membawa pada kebahagiaan, malah akan mengantarkan kita lebih stres lagi.
Keempat, memperkuat hubungan.
Hidup bersahaja sering kali memungkinkan untuk menghabiskan lebih banyak waktu dengan orang-orang yang dicintai. Ini dapat memperkuat hubungan interpersonal dan memberikan kebahagiaan yang berkelanjutan melalui dukungan sosial dan cinta.