Mohon tunggu...
Cindy Carneta
Cindy Carneta Mohon Tunggu... Lainnya - Sarjana Psikologi

Saya merupakan seorang Sarjana Psikologi dari Universitas Bina Nusantara.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Perspektif Psikologi di Balik Hebohnya "Oplas Challenge" hingga Fakta-fakta Menariknya

31 Mei 2020   17:13 Diperbarui: 13 April 2022   12:48 2069
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar aplikasi FaceApp. (dok: tekno.kompas.com)

2. Insecure

Kurangnya rasa percaya diri (dok: futuready.com)
Kurangnya rasa percaya diri (dok: futuready.com)
Memandang hasil filter oplas tersebut lebih cantik atau tampan dibandingkan dirinya didunia nyata memiliki kemungkinan besar terciptanya perasaan insecure dalam diri seorang individu. 

Insecure sendiri merupakan suatu perasaan yang dapat menimbulkan seseorang merasakan ketidaknyamanan terhadap dirinya sendiri.

Mencobalah untuk mencintai dirimu sendiri. Mungkin seringkali seorang individu selalu terfokus pada kekurangan-kekurangan yang ia miliki dibandingkan kelebihan-kelebihannya. 

Seringkali juga seorang individu cenderung membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain atau bahkan DENGAN HASIL FILTER OPLASNYA sendiri.

Kita harus tahu bahwa setiap individu diciptakan dengan kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Perbedaan tersebutlah yang menciptakan keunikan diantara kita. 

Dengan memulai untuk mencintai diri kita sendiri, kita dapat bersyukur dengan kelebihan maupun kekurangan yang telah kita miliki saat ini dan bisa lebih percaya pada diri sendiri. Try to love yourself!

Tanggapan para ahli mengenai oplas challenge

Ilustrasi permasalahan psikologis (dok: sains.kompas.com)
Ilustrasi permasalahan psikologis (dok: sains.kompas.com)
Ikhsan Bella Persada M.Psi., Psikolog dan Intan Erlita M.Psi., Psikolog membenarkan bahwa bila tujuan mengikuti oplas challenge semata-mata hanya untuk hiburan dan bersenang-senang tanpa menimbulkan efek lain, maka hal tersebut tidak menjadi masalah.

Psikolog Intan menuturkan challenge ini akan menjadi sebuah masalah jika para pengguna mulai memaknai oplas challenge sebagai sebuah pembenaran bagi mereka yang merasa tak percaya diri dan akhirnya mereka memiliki identitas baru dengan apa yang ditampilkan di sosial media.

Ia juga menambahkan, yang terparahnya adalah ketika para pengguna mulai menikmati penampilan wajahnya dalam bentuk editan dan mulai memiliki pemikiran untuk melakukan operasi plastik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun