Mohon tunggu...
A.RN
A.RN Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

City life enthusiasts

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kata Mama, Dia Sudah Tidak Bisa Masuk Rumah Lagi

31 Agustus 2019   22:20 Diperbarui: 1 September 2019   22:22 14900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image via Miles Davis / Flickr

Tentu saja, ada hal beruntun yang menyebabkan orangtua saya mau menerima kendi dari "seseorang yang bisa melihat".

Saat saya menempuh sekolah dasar, saya langganan demam yang aneh. Hampir setiap bulan saya sakit. Tiba-tiba begitu saja. Meski begitu, tidak ada kecurigaan. Saya selalu dibawa ke dokter, diberi obat, dan sembuh. Terkadang diselingi dengan masuk angin dan penyakit maag.

Biasa saja sebenarnya, seperti anak kecil yang sedang sakit.

Seiring dengan kakak yang tumbuh menjadi remaja, maka kamar rumah juga bertambah. Saya akhirnya memiliki kamar sendiri. Di lantai atas, dengan atap yang sangat tinggi. Terkesan luas, namun agak menyeramkan.

Atap kamar (Dokumentasi pribadi)
Atap kamar (Dokumentasi pribadi)
Semenjak tidur sendiri, perasaan aneh kerap menghinggap. Tidur saya tidak pernah tenang. Bak anak manja, saya selalu minta ditemani. Berulang kali, Saya menolak tidur di kamar sendiri. Tentu karena takut, dan jauh dari mama-papa karena mereka tidur di kamar bawah.

Selain itu, saya selalu bermimpi yang tidak biasa. Seperti boneka yang dipajang di rumah bisa berbicara dan mengajak saya bermain. Pernah pada suatu mimpi, boneka tersebut memberi nasihat kebajikan, seakan-akan boneka tersebut adalah orang yang sudah tua.

ilustrasi boneka hidup (sumber: turinimg.pw)
ilustrasi boneka hidup (sumber: turinimg.pw)
Suatu hari, demam itu datang kembali. Demam ini tergolong yang paling sakit saya rasakan. Setiap tidur saya berhalusinasi, mendengar langkah kaki bagai ada monster yang hendak datang.

Di saat saya tidur dan tidak sadarkan diri, Mama saya bercerita, bahwa saya mengigau dengan bernyanyi aneh dan bahasa yang tidak bisa dimengerti.

Demam yang saya rasakan saat itu berlangsung berhari-hari. Tentu saja, mengigau seperti itu tidak hanya sekali.

Melihat kejadian ini, tetangga menyarankan untuk membawa saya ke rumah seorang ustaz. Seorang Ustaz yang bisa melihat dan berbicara dengan makhluk halus (Dia adalah Ustaz agama, bukan paranormal).

Bersama mama, saya ke sana. Pak ustaz pun memegang saya dan termenung sejenak. Agak lama sebenarnya, sampai saya merasa takut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun