Tentu saja, ada hal beruntun yang menyebabkan orangtua saya mau menerima kendi dari "seseorang yang bisa melihat".
Saat saya menempuh sekolah dasar, saya langganan demam yang aneh. Hampir setiap bulan saya sakit. Tiba-tiba begitu saja. Meski begitu, tidak ada kecurigaan. Saya selalu dibawa ke dokter, diberi obat, dan sembuh. Terkadang diselingi dengan masuk angin dan penyakit maag.
Biasa saja sebenarnya, seperti anak kecil yang sedang sakit.
Seiring dengan kakak yang tumbuh menjadi remaja, maka kamar rumah juga bertambah. Saya akhirnya memiliki kamar sendiri. Di lantai atas, dengan atap yang sangat tinggi. Terkesan luas, namun agak menyeramkan.
Selain itu, saya selalu bermimpi yang tidak biasa. Seperti boneka yang dipajang di rumah bisa berbicara dan mengajak saya bermain. Pernah pada suatu mimpi, boneka tersebut memberi nasihat kebajikan, seakan-akan boneka tersebut adalah orang yang sudah tua.
Di saat saya tidur dan tidak sadarkan diri, Mama saya bercerita, bahwa saya mengigau dengan bernyanyi aneh dan bahasa yang tidak bisa dimengerti.
Demam yang saya rasakan saat itu berlangsung berhari-hari. Tentu saja, mengigau seperti itu tidak hanya sekali.
Melihat kejadian ini, tetangga menyarankan untuk membawa saya ke rumah seorang ustaz. Seorang Ustaz yang bisa melihat dan berbicara dengan makhluk halus (Dia adalah Ustaz agama, bukan paranormal).
Bersama mama, saya ke sana. Pak ustaz pun memegang saya dan termenung sejenak. Agak lama sebenarnya, sampai saya merasa takut.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!