Mohon tunggu...
anwar hadja
anwar hadja Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pendidik di Perguruan Tamansiswa Bandung National Certificated Education Teacher Ketua Forum Pamong Penegak Tertib Damai Tamansiswa Bandung Chief of Insitute For Social,Education and Economic Reform Bandung

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ideologi Wayang dalam Pilkada Banyumas 2018

3 Maret 2018   07:11 Diperbarui: 3 Maret 2018   08:35 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nama Sungai Serayu, sungai terpanjang di pulau Jawa yang mengalir ke Samudra Hindia, juga diambil dari nama sungai dalam kitab Mahabharata. Tidak mengherankan jika Kota Purwokerto, Ibu Kota Kabupaten Banyumas, memproklamirkan dirinya sebagai Kota SATRIA, yakni akronim dari Sejahtera, Adil, Tertib, Rapi, Indah, dan Aman. Tentu yang dimaksud dengan Satria di sini adalah Satria Pandawa, bukan Satria Kurawa. Dalam persepsi orang Banyumas, Satria Kurawa adalah satria palsu, sedang Satria Pandawa adalah Satria Sejati.

Bagi orang Jawa, dan juga  orang Banyumas, tokoh-tokoh Pandawa dalam kisah  wayang bukan hanya merupakan sumber nilai budi luhur, watak, dan spritualtas. Tetapi juga sumber cita-cita, ideologi, dan semangat kepahlawanan untuk mewujudkan cita-cita kemasyarakan orang Jawa, yakni masyarakat kekeuargaan, gotong royong, dan guyub rukun. Dalam Perang Jawa (1825-1830 ), Pangeran Diponegoro  mengidentifikaskan dirinya sebagai Bima, sedang musuhnya, Jendral De Kock, didentifikasikan sebagai Duryudana.

Dr.Cipto Mangunkusumo, Douwes Dekker dan Ki Hajar Dewantara, juga menjadikan tokoh wayang sebagai sumber spiritualitas dan semangat dalam perjuangannya menentang  Belanda. Dr.Cipto mengidentifikasi dirinya sebagai Bima, Dauwes Dekker, sebagai Baladewa, dan Ki Hadjar Dewantara, sebagai Kresna, dan kadang-kadang Yudistira. Bung Karno ketika muda, juga mengindentifikasi dirinya sebagai tokoh Bima. Bung Karno sudah menulis artikel politik di koran Oetoesan Hindia, milik Cokro Aminoto ketika masih duduk di bangku HBS. Dia menggunakan nama samaran Bima dalam tulsan-tulisannya, agar tidak diketahui guru-gurunya di HBS Surabaya.

Tentu saja jika tokoh wayang akan dimafaatkan untuk meraih simpati publik dalam pilkada 2018, baik Husein maupun Marjoko, tidak akan mengidentifikasikan dirinya dengan tokoh-tokoh Kurawa, sebab Kurawa dalam medan Kurusetra adalah pihak yang kalah, keduanya harus memilih tokoh wayang Pandawa sebagai simbol dari watak, karakter, dan totalitas kepribadiannya. Misalnya saja, Paslon Husein-Dewo, bisa memilih tokoh Harjuna dan adiknya, Sahadewa. 

Publik Banyumas penggemar wayang, pasti langsung bisa menangkap makna simboliknya jika Husein-Dewo mengidentifikasikan dirinya dengan Harjuno-Sahadewa, berarti lawanya dalam pilkalkada akan dipersepsikan sebagai Adipati Karna-Jayajadra. Sebaliknya dengan Marjoko- ifan, bisa saja mengidentifikasikan dirinya dengan tokoh wayang Bima dan Harjuna, dengan sendirinya publik penggemar wayang langsung tahu, bahwa lawanya dalam pilkada telah dipersipkan sebagai tokoh Duryudana-Tokoh Kurawa lainnya.

Akhirnya siapakah yang kelak akan berhasil mendulang suara  masyarakat Banyumas penggemar wayang dalam Pilkada 2018? Pastilah pasangan calon yang dipersepsiikan publik sebagai pasangan callon yang diperspsikan akan lebih mampu mewujudkan masyarakat ideal utopia Banyumas di masa depan sebagaima sering diungkapkan Sang Dalang. Yakni negara atau kabupaten ingkang panjang pocapane punjung kuncarane, gemah ripah loh jinawi, subur kang sarwa tinandur. 

Bebek, ayam, sato kewan, raja kaya, pada mulih menyang kandange dewe-dewe, tan ana sangsayaning margi.Artinya kurang lebih negara yang  termashur dan dikenal dimana-mana, karena ada keadilan, kemakmuran, keamanan, kesejahteraan, dan terpenuhinya kebutuhan sandang, papan, pangan, pendidikan, kesehatan, sehingga rakyat jelata selalu giat dan trampil dalam bekerja dan berkarya, karena terpenuhi kebutuhan pokok manusia paling mendasar. Bisa Marjoko-Ifan. Bisa juga Husein-Dewo [Kalibagor, 03/02/2018).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun