Mohon tunggu...
andry natawijaya
andry natawijaya Mohon Tunggu... Konsultan - apa yang kutulis tetap tertulis..

good.morningandry@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Benci-Rindu Barang "KW"

1 September 2019   15:55 Diperbarui: 2 September 2019   18:01 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi barang-barang KW. (Sumber: businessinsider.sg)

Terkadang penilaian orang lain terhadap penampilan menjadi suatu kebanggaan tersendiri, misalnya seseorang yang membawa tas kulit bernilai puluhan jutaan rupiah akan merasa bangga dipuji oleh temannya. 

Status sosialnya seperti terangkat, dirinya mendapatkan atensi lebih daripada menggunakan tas biasa seharga ratusan ribu rupiah. Dorongan bagi seseorang untuk mencari atensi melalui penampilan berlaku umum bagi pria dan wanita.

Kondisi psikologis semacam itu menjadi faktor bagaimana seseorang kerap menggunakan penampilan sebagai media untuk mencari atensi dan mengaktualisasikan dirinya. Namun masalahnya adalah bagaimana jika dana yang dimiliki tidak mencukupi, ya tentu saja menggunakan barang kw pilihannya.

Peredaran dan Perdagangan Barang Kw

Indonesia dengan jumlah penduduk sekitar 269 juta jiwa dengan kategori penduduk kelas menengah sebesar 120 juta jiwa merupakan pangsa pasar menggiurkan untuk peredaran barang kw. 

Segmen pembeli  dari kalangan kelas menengah ini memiliki daya beli cukup lumayan, mulai memikirkan penampilan, tetapi fokus pendanaan biayanya masih terbagi dengan kebutuhan dasar lainnya. Karakteristik segmen masyarakat seperti ini biasanya target dari para pebisnis barang kw.

Sebagai contoh adalah pekerja muda pemula dengan penghasilan sekitar 4-5 juta rupiah per bulan, penggemar klub sepakbola Eropa. Mungkin dengan penghasilannya pekerja ini akan berpikir berulang kali untuk membeli jersey original klub idolanya seharga 1 juta rupiah. 

Tetapi dia ingin menunjukan bahwa dia seorang penggemar klub itu, akhirnya jersey kw seharga seratus ribu rupiah dengan kualitas mendekati aslinya menjadi solusi logis.

Ilustrasi: worldsoccershop.com
Ilustrasi: worldsoccershop.com

Peredaran barang kw memang unik, secara global data pada tahun 2013 memperlihatkan perdagangan barang kw mencapai 2,5% dari perdagangan global, naik dari 1,9% di tahun 2008. Dari persentase tersebut, menurut Organisation for Economic Co-operation and Development total kerugian akibat perdagangan barang kw mencapai sekitar Rp 6 ribu triliun, sangat fantastis.

Tiongkok merupakan negara terbesar sumber barang kw berasal dengan rasio 63,2%, sisanya dari berbagai negara seperti Turki, Singapura, Thailand, India dan Maroko. Uniknya kualitas barang kw juga bisa berbeda tergantung dari negara asalnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun