Mohon tunggu...
andry natawijaya
andry natawijaya Mohon Tunggu... Konsultan - apa yang kutulis tetap tertulis..

good.morningandry@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Benci-Rindu Barang "KW"

1 September 2019   15:55 Diperbarui: 2 September 2019   18:01 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi barang-barang KW. (Sumber: businessinsider.sg)

Pernah suatu ketika ada seorang account officer dari bank swasta curcol mengenai kredit bermasalah yang sedang dihadapinya. "Debiturnya sudah nyerah, ga ada lagi yang bisa diarepin ini sih, paling ambil jaminan aja." 

Begitu kira-kira isi curahan hatinya. Ternyata debitur kredit bermasalah tersebut bisnisnya tiba-tiba oleng karena barang dagangannya disita petugas bea cukai, karena bisnis sang debitur adalah jualan tas tiruan alias barang kw.

Barang tiruan alias barang kwalitas sering disebut barang kw keberadaannya dibenci tapi dirindu. Dibenci oleh produsen dan agen distributor resmi karena kerap merugikan bisnisnya serta dituding tidak menghargai kekayaan intelektual, namun senantiasa dirindukan oleh masyarakat yang ingin bergaya  menggunakan barang merek terkenal tetapi dengan harga miring.

Barang kw memang menjadi primadona bagian sebagian masyarakat, bahkan di Indonesia menggunakan barang kw ini sudah dianggap lumrah. Jika kita meninjau di berbagai pusat perbelanjaan, barang kw dari mulai tas, pakaian sampai mainan anak-anak akan dengan mudah ditemui.

Bahkan ada juga orang yang lebih memilih menggunakan barang kw dengan merek terkenal ketimbang barang asli tapi mereknya biasa saja. Faktor gaya hidup ternyata menjadi aspek utama, begitu larisnya barang kw diburu pembeli. 

Sementara bagi para penjualnya, barang yang banyak dicari adalah barang laris di pasaran, jadi tentunya menjual barang kw adalah pilihan yang tidak bisa diabaikan begitu saja.

Faktor Gaya Hidup dan Menggunakan Barang Kw

Gaya hidup dan konsumsi barang merupakan hal searah, karena dengan gaya hidup seseorang dapat mengekspresikan dirinya terhadap lingkungan dan orang lain. Dalam hal ini adalah penampilan dengan menggunakan barang tertentu, seseorang akan terlihat eksis, mapan dan tentunya prestise.

Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan dari diri seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. 

Gaya hidup juga menggambarkan seluruh pola seseorang dalam beraksi dan berinteraksi di dunia dan sekitarnya.

Ilustrasi: moneymatters101.com
Ilustrasi: moneymatters101.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun