Mohon tunggu...
Ai QurotulAin
Ai QurotulAin Mohon Tunggu... Penulis - IRT, Olshop, Penulis

An Ordinary Mama dari 2R

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Sudah Siapkah Kita Ketika Anak-anak Kembali Bersekolah?

23 Mei 2020   19:48 Diperbarui: 25 Mei 2020   19:04 1698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi kembali sekolah. (Sumber: Unsplash.com)

Hal berikutnya yang harus diperhatikan adalah buat selang seling antar kelas dalam satu koridor. Pastikan tidak setiap kelas terisi, harus ada yang diselingi. Misal, terdapat empat kelas dalam satu koridor ruangan mulai kelas satu sampai kelas empat. 

Jika kelas satu sedang berada di dalam kelas, maka usahakan kelas dua dikosongkan dengan melakukan pengajaran di luar ruangan. Kelas tiga di dalam, kelas empat dikosongkan, begitu seterusnya.

B. Pembelajaran di Luar Kelas
Pembelajaran di luar kelas diperlukan selain untuk menyiasati padatnya koridor ruangan, juga dapat mengurangi rasa jenuh siswa dalam belajar. Dengan begitu, diharapkan imunitas mereka jauh lebih meningkat dibanding sebelumnya. Selain itu, paparan sinar matahari sebagai vitamin D akan lebih mudah diperoleh melalui aktivitas di luar ruangan.

Tantangannya adalah fokus anak-anak akan lebih terganggu dengan belajar di luar ruangan. Untuk itu diperlukan metode pembelajaran yang interaktif agar mereka paham dengan apa yang disampaikan.
 
C. Perbanyak Asupan Oksigen dengan Ditanamnya Banyak Tanaman
Masih ada sisa waktu sampai keputusan sekolah benar-benar dibuka. Taruh banyak tanaman di sekitar kelas dan halaman sebanyak mungkin. Hal ini akan membuat asupan oksigen lebih banyak dan membuat lingkungan jauh lebih asri.

D. Perbanyak Aktivitas Bergerak
Jika sebelumnya aktivitas duduk dengan banyak menulis atau belajar di depan laptop mendominasi, maka mulai design pembelajaran yang mengharuskan anak banyak bergerak. 

Mungkin selingi setiap pergantian pelajaran dengan senam ringan, atau hanya dengan menggerak-gerakkan kaki dan tangan di sela pemberian materi.

E. Metode Belajar
Bahagia adalah kunci dalam setiap pembelajaran. Di masa kini, alangkah baiknya untuk tidak membebani anak dengan banyak memberikan pelajaran yang padat akan materi, atau menitikberatkan mereka dengan konten. Semakin mereka bahagia dalam belajar, semakin bagus imunitas yang terbentuk.

Era digital membutuhkan sistem pembelajaran kolaborasi. Bukan lagi kompetisi dengan menunjukan siapa yang paling. Namun, bagaimana siswa bisa bekerjasama satu sama lain untuk menghasilkan sesuatu yang berdayaguna.

F. Pengurangan Jam Pelajaran
Jika biasanya beberapa sekolah menerapkan full day, dalam kondisi pandemi yang belum berakhir, ada baiknya pihak sekolah kembali mengkaji untuk mengurangi jam belajar siswanya. 

Dengan berkurangnya jam belajar, membuat tingkat stres dan keletihan pada mereka berkurang. Hal ini akan memperkuat imunitas mereka dalam menangkal virus yang masih berkeliaran bebas.

Kalaupun tidak memungkinkan untuk mengurangi jam pengajaran secara keseluruhan, maka perbanyak jeda istirahat. Buat anak senyaman mungkin dengan sistem pembelajaran yang ada. Jangan batasi geraknya dengan memberikan banyak tugas.

G. Perlindungan Mandiri

Cuci tangan tidak hanya sebelum atau sesudah makan dengan memakai sabun, tetapi setiap sudah memegang sesuatu yang membuat mereka harus membersihkan tangannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun