Mohon tunggu...
Aid Sincera
Aid Sincera Mohon Tunggu... -

Please respect copyright. Feel free to discuss everything. \r\nEmail me: badaimenghadang@gmail.com\r\nhttp://aidsincera.blogspot.com/\r\n

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Wayang Galau] 03. Ngunduh Mantu Berbuah Petaka

26 Desember 2011   02:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:45 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Katanya nanti jika beliau sekali saja mengadakan upacara suci bersama Jeng Ambika dan Jeng Ambalika, mereka akan langsung memiliki keturunan.

Urutan pertama yang mengikuti upacara suci itu adalah Jeng Ambika. Dia yang dengan takut-takut memasuki tempat upacara. Karena tidak sanggup melihat wajah Abyasa yang .. you know lah what I mean ... maka sepanjang ritual, dia menutup mata. Akibatnya, Abyasa berkata bahwa anak Jeng Ambika nanti akan terlahir buta.

JHENGGG .. JHENGGG ... JHENGGGGG (Zoom in .. Zoom out)

Ratu Satyawati yang mendengar perkataan Abyasa itu langsung cenat cenut mumet muneg. Kalau nanti putra mahkota buta, how? Maka dari itu Ratu langsung memberi tahu Jeng Ambalika agar nanti saat upacara tidak menutup mata.

Giliran Jeng Ambalika yang memasuki tempat upacara, dia berusaha sekuat tenaga untuk tidak memejamkan mata dan bertekad menjalani ritual upacara dengan melihat wajah Abyasa yang ... you know lah what I mean ... maka sepanjang upacara dia tidak memejamkan mata, namun karena masih merasa takut, akhirnya wajahnya malah menjadi pucat pasi. Akibatnya, Abyasa berkata bahwa anak Jeng Ambalika akan terlahir berwajah pucat pasi.

JHENGGG .. JHENGGG ... JHENGGGGG (Zoom in .. Zoom out)

Ratu Satyawati yang mendengar perkataan Abyasa itu menjadi semakin cenat cenut gundah gulana galau mericau. Para keturunan pewaris tahta kerajaan ini tidak ada yang sempurna sehat jasmani, how? Maka Ratu memohon kepada Abyasa untuk melakukan upacara suci sekali lagi. Namun kali ini Jeng Ambika dan Jeng Ambalika tidak mau melakukan upacara tersebut.

“Ambalika, kamoh ajyah eeaa yang macyuk, akooh cakuuut cyiiin”.
“Ogah ahh Kak, gue juga takut cyiiin”.

Karena mereka berdua ketakutan, maka dengan akal bulus mereka mengirimkan dayang untuk masuk ke tempat upacara suci tersebut. Dayang itu tidak merasa ketakutan dan tenang sekali saat melihat Abyasa yang ... you know lah what I mean ..  Abyasa berkata bahwa anak dayang tersebut nanti akan terlahir sehat.

Ratu Satyawati yang melihat tingkah polah kedua putri itu cuma geleng-geleng jeb ajeb ajeb. Memang sudah takdir langit bahwa keturunan penerus tahta Kerajaan Hastinapura tidak ada yang sempurna. Ratu menyesal sekali, dia menerima karma dari langit dengan ikhlas akibat dulu terlalu congkak sehingga memutuskan ahli waris Prince Bisma.

Kerajaan Hastinapura pun sekarang memiliki penerus tahta kerajaan walau pun tidak sempurna. Dari Jeng Ambika lahirlah anak yang buta bernama Prince Dretarastra. Dari Jeng Ambalika lahirlah anak yang wajahnya pucat pasi seperti Edward Cullen bernama Prince Pandu. Dari dayang lahirlah anak yang sehat bernama Widura. Namun dikarenakan Widura bukan keturunan darah biru, maka pewaris kerajaan jatuh kepada Prince Dretarastra dan Prince Pandu saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun