Mohon tunggu...
Widodo Judarwanto
Widodo Judarwanto Mohon Tunggu... Dokter - Penulis Kesehatan

Dr Widodo Judarwanto, pediatrician. Telemedicine 085-77777-2765. Focus Of Interest : Asma, Alergi, Anak Mudah Sakit, Kesulitan Makan, Gangguan Makan, Gangguan Berat Badan, Gangguan Belajar, Gangguan Bicara, Gangguan Konsentrasi, Gangguan Emosi, Hiperaktif, Autisme, ADHD dan gangguan perilaku lainnya yang berkaitan dengan alergi makanan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bekerja Usia Lansia dalam Perspektif Islam dan Kedokteran Terkini

27 April 2024   13:00 Diperbarui: 28 April 2024   04:20 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memperpanjang masa kerja (khususnya paruh waktu) mungkin memberikan manfaat atau efek netral bagi sebagian orang, namun berdampak buruk bagi orang lain yang memiliki permintaan tinggi atau imbalan rendah. Ada potensi melebarnya kesenjangan kesehatan antara mereka yang memilih untuk mengurangi jam kerja, dan mereka yang harus terus bekerja penuh waktu karena alasan keuangan. Kurangnya bukti mengenai dampak terhadap kualitas hidup, dan kurangnya intervensi yang memungkinkan pekerja lanjut usia untuk memperpanjang kehidupan kerja yang sehat.

Perpektif Islam

Kelompok lanjut usia (lansia) dalam segi Islam mendapat pandangan terhormat, sebagaimana besarnya perhatian terhadap generasi muda. Islam memberi perhatian khusus terkait dengan masa lansia, baik kondisi fisik, kesehatan reproduksi, dan kondisi psikis mereka. Agama menganjurkan memperlakukan dengan baik para lansia ini agar mereka tetap dipandang sebagai manusia yang bermartabat.

Nabi Muhammad saw menegaskan bahwa penghormatan terhadap lansia ini bagian dari ketaatan kepada Tuhan. Allah telah memerintahkan seorang anak untuk berbuat baik kepada orang tua terutama saat mereka sudah lanjut usia dan tidak boleh mengatakan perkataan yang menyakitkan, sebagaimana firman Allah dalam Alquran surat al-Isra ayat 23: Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka janganlah sekali-kali kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.

Ayat tersebut menegaskan bahwa anak (laki-laki maupun perempuan) diharuskan berlaku baik kepada orang tua terlebih apabila sudah lanjut usia. Berbuat baik salah satunya dengan memberikan perhatian, kasih sayang yang lebih, dan tidak menyakitinya. Islam juga memberikan tawaran solusi bagi para lansia agar masa tua mereka bahagia. Seperti tertuang dalam Alquran surat al-Hijr ayat 54-55 yang mengisyaratkan agar setiap orang yang telah menginjak usia lanjut, hendaklah untuk tetap semangat/ optimis dan tidak mudah putus asa dalam menjalani kehidupan.

Penuaan adalah sebagai tanda dan simbol ilmu dan pengalaman hidup. Karenanya, ketika berbicara tentang kehidupan, setiap manusia pasti akan mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan selama usianya, dari mulai bayi sampai menjadi tua bahkan meninggal dunia. Sehingga masa tua adalah sunnatullah yang tidak bisa ditolak oleh siapapun.

Dalam perjalanan hidup manusia, sejak masa konsepsi, lahir, tumbuh, dan berkembang, hingga masa lanjut, mengikuti pola-pola fase pertumbuhan dan perkembangan dengan karakteristik masing-masing.  Saat  menginjak masa dewasa (balig), tingkat kekuatan, organ-organ tubuh secara keseluruhan mencapai puncaknya, kemudian setelah melewati masa paruh baya, kekuatan tubuh itu secara berangsur-angsur menurun. Bersamaan dengan penurunan kekuatan fisik, banyak hal yang mungkin timbul dalam kehidupan lansia yang mudah dikenali. Kekuatan fisik menjadi salah satu tanda lansia, meskipun sangat bervariasi antara satu individu dengan individu lainnya, tergantung dari pola hidup orang tersebut.

Alquran menggambarkan fase kehidupan manusia dari mulai bayi hingga lansia sebagaimana disebutkan dalam Alquran surat Ghafir ayat 67: "Dialah yang menciptakanmu dari tanah, kemudian dari setetes mani, lalu dari darah yang menggumpal, kemudian Dia lahirkan kamu sebagai seorang anak kecil, kemudian (Dia membiarkan) kamu sampai dewasa, lalu menjadi tua. (Akan tetapi,) di antara kamu ada yang dimatikan sebelum itu. (Dia pun membiarkan) agar kamu sampai kepada kurun waktu yang ditentukan dan agar kamu mengerti".

Apabila ditinjau dari sisi kerentanannya, usia lanjut merupakan masa di mana sebagian besar manusia mengalami penurunan produktivitas, karena kondisi fisik yang sudah mulai melemah. Karena itu, sebelum memasuki usia lanjut perlu mempersiapkan diri lebih baik, lahir maupun batin, agar masa tua kelak bisa tetap produktif dan bahagia. Gambaran kondisi fisik ini terdapat dalam Alquran surat Yasin ayat 68: "Siapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami balik proses penciptaannya (dari kuat menuju lemah)". Ayat di atas menggambarkan fase lansia secara fisik yang mulai melemah. Karena situasi tersebut, seyogianya masa lansia menjadi peringatan bahwa kehidupan di dunia ini akan segera berakhir. Namun demikian, masa muda bukan berarti masih jauh pada kematian, karena itu menjadi rahasia Allah. Muda dan tua sama-sama harus mempersiapkan diri apabila sewaktu-waktu Allah memanggilnya untuk kembali.

Dalam kajian perspektif Islam dan kedokteran tersebut maka dianjurkan Lansia hendaknya senantiasa tetap produktif dengan mempertimbangkan kemampuan dan kondisi masing masing. Lansia hendaknya selalu berpikir positif, mengasah intelektualnya dengan terus membaca khususnya Al Quran, terus berkomunikasi dan berdiskusi, melakukan pola hidup sehat, silaturahmi dengan keluarga dan teman-temannya khususnya lebih mendekatkan di masjid, sehingga kehadirannya terus memberi bermanfaat bagi kehidupan keluarga, masyarakat,  bangsa dan kehidupan akhirat yang selalu menjadi priorotas utama.
 
 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun