Mohon tunggu...
Widi Ardiansyah
Widi Ardiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa yang hobby bermain game dan berolahraga, lebih tepatnya sepak bola, saya juga menyukai film & musik.

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan Pilihan

Mengenal Obrog: Tradisi Bangungkan Sahur dan Kegiatannya Setelah Lebaran

23 April 2024   14:03 Diperbarui: 23 April 2024   21:15 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ramadhan adalah bulan yang selalu ditunggu-tunggu oleh seluruh umat islam di seluruh penjuru dunia ini. Tak hanya karena ibadahnya semata, tapi kareana ada banyak sekali tradisi unik yang hanya ada di bulan Ramadhan. Hal ini menjadi sangat menarik untuk selalu dinanti.

Salah satu tradisi unik yang akan kita bahas adalah obrog yakni tradisi membangunkan sahur warga di setiap dusun bahkan setiap rukun warga dengan membunyikan alat musik perkusi sederhana hingga pada perkembangannya menjelma organ keliling. Yang saat ini sangat terkenal dan masih eksis di Majalengka.

Suasana Obrog saat membangunkan sahur dibulan Ramadhan
Suasana Obrog saat membangunkan sahur dibulan Ramadhan

Obrog telah mengalami perubahan pada alat musik nya dari masa ke masa, menurut para sepuh, dahulu obrog hanya menggunakan kentongan bambu untuk membangunkan warga untuk segera menyiapkan sahur sebagai salah satu syarat berpuasa.

Setelah itu, mulai masuk alat musik lainnya seperti bedug, gong hingga alat musik pukul lainnya. Personil obrog juga sangat beragam dari berbagai kalangan. Mulai dari anak-anak sampai pemuda hingga para tokoh masyarakat juga ikut meramaikan tradisi obrog ini.

Hingga di tahun 2000-an ini mulai sound system dan masuk alat musik elektrik  seperti gitar listrik dan toa, tak lupa juga terdapat seorang vokalis untuk mengisi musik yang dimainkan oleh para personil obrog.

Obrog ini selalu menghiasi waktu santap sahur selama sebulan penuh, khususnya di Desa Panjalin lor, Kabupaten Majakengka ini.

Warna musik yang dibawakan oleh obrog ini cukup beragam, karena terdapat perpaduan antara budaya Sunda dan Kacirebonan karena sesuai dengan letak geografis nya yang berada di tengah tengah antara jawa dan sunda sehingga membuat dua budaya tersebut sangat kental di Majalengka. Musik pop sunda dan tarling sering sekali dimainkan oleh obrog.

Tak menutup kemungkinan juga saat ini banyak obrog yang mulai memainkan musik pop konvensional yang memberikan warna baru di budaya obrog  ini.

Waktu obrog dimulai dari malam hari jam 01.00 sampai waktu imsak tiba, obrog berkeliling ke seluruh desa pada malam hari selama bulan ramadhan.

Suasana saat
Suasana saat "Mupul"

Setelah melaksanakan tugasnya dimalam hari, obrog ini punya hajatnya sendiri yaitu tepat 3 hari sebelum Bulan Ramadhan usai dilaksanakan tradisi Mupul, atau aktivitas mengambil sedekah dari parah warga. Berupa beras ataupun uang.

Aktivitas ini merupakan hubungan timbal balik warga dengan tradisi obrog  itu sendiri, tentunya dengan mengedepankan rasa ikhlas.

Tradisi obrog biasanya usai bersamaan dengan selesainya bulan Ramadhan, tapi tidak dengan tim Obrog yang ada di Panjalin Lor. Menurut Pimpinannya yaitu Saudara Dede Permana, Beliau menuturkan jika setelah bulan Ramadhan selesai tim Obrog nya akan mengamen menggunakan kuda yang di sewa nya dari kelompok kuda renggong yang ada di Leuwimunding.

Pengambilan Kuda 
Pengambilan Kuda 

Mereka menyewa kuda yang diiringi tim obrognya dan berkeliling desa untuk mencari anak - anak yang ingin menaiki kuda tersebut, anak - anak ditarif Rp.10.000.-- untuk satu lagu yang dimainkan.

Menurut nya, acara itu dilaksanakan untuk menggandakan sedekah yang didapat saat Mupul  agar bisa dipakai untuk liburan oleh para personil obrognya.

Acara ini diagendakan di dua hari setelah lebaran karena mengincar kondisi kampung yang sedang ramai.

"Kalau sehari setelah lebaran biasanya sepi karena semuanya pada langsung liburan sama keluarganya, nanti ga rame kudanya jadi kita ambil di hari kedua setelah lebaran." Ujar Fahmi, salah satu personil Obrog di Panjalin Lor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun