System Kebut Semalam atau disingkat SKS mungkin adalah metode belajar yang paling digemari generasi muda saat ini terutama mahasiswa. Hampir selalu ketika menjelang ujian para mahasiswa sibuk belajar hingga larut malam bahkan begadang. Ditambah dengan zaman serba instan saat ini, belajar pun ikut-ikutan instan. Cukup belajar semalam nilai standar cukup baik pun akan didapat. Jika bisa belajar dalam waktu semalam dan mendapat nilai baik, mengapa harus belajar sebulan?
SKS yang merupakan pelesetan dari Sistem Kredit Semester ini adalah metode belajar dengan cara memaksimalkan seluruh potensi diri untuk belajar seluruh bahan ujian pada malam sebelum ujian. Umumnya seluruh bahan ujian sudah disiapkan terlebih dahulu. Tidak lupa kopi dan cemilan untuk melawan kantuk dan bosan. Teman senasib seperjuangan pun tidak lupa belajar bersama. Proses memasukkan seluruh bahan kuliah selama berbulan-bulan ke dalam otak dalam waktu instan semalam pun dilaksanakan dengan seluruh energy, niat, dan sumber daya, dengan harapan akan didapat nilai yang bagus. Yang akan menaikkan IPK saat ini yang mungkin bercokol di skala 2 koma Alhamdulillah.
Tubuh kita ketika tidur akan mengeluarkan hormone yang mengatur nafsu makan, metabolisme, dan proses glukosa. Begadang akan membuat keseimbangan terganggu dan menyebabkan Body Mass Index meningkat serta resiko diabetes meningkat. Kurang tidur juga dapat menyebabkan tekanan darah naik (hipertensi) pada esok harinya. System imun kita juga dipercaya akan lebih kuat dengan tidur yang cukup. Kurang tidur juga akan membuat pelakunya mudah baper dan dan mudah stress. Pada akhirnya, secara medis orang yang kurang tidur memiliki life expectancy yang lebih pendek.
Dari segi kemampuan kognitif pun kegiatan SKS tidak berdampak positif. Riset dari UCLA membuktikan bahwa terlalu banyak belajar dan tidur malam sedikit akan menyebabkan masalah kesulitan akademik pada keesokan harinya. WebMD, sebuah perusahaan medical publisher di USA merilis di dalam websitenya bahwa kurang tidur akan menyebabkan kita mudah lupa, konsentrasi dan kemampuan belajar menurun, penilaian dan pertimbangan menjadi buruk. System belajar SKS juga akan menyebabkan kamu cepat lupa dengan pelajaran tersebut karena waktu memasukkan pelajaran ke otak singkat dan tidak tersimpan dengan baik. So, masih percaya SKS membuat nilaimu lebih baik?
Begadang memiliki hukum makruh jika diisi dengan hal-hal yang mubah. Merujuk kepada Al-Qur’an surah Al-Mu’minum ayat 66 dan 67 yang artinya; “Sungguh, ayat-ayat-Ku selalu dibacakan kepadamu, tapi kamu selalu berpaling ke belakang. Dengan menyombongkan diri dan mengucapkan perkataan keji terhadapnya pada waktu kamu bercakap-cakap pada malam hari.” Dari ayat ini, Ibnu Abbas berkata bahwa sesungguhnya begadang malam adalah dimakruhkan. Begadang juga menjadi haram jika diisi kegiatan maksiat.
Secara umum begadang tidak dianjurkan karena menyalahi ayat kauniyah dan kauliyah Allah yang menjadikan malam sebagai waktu beristirahat, menyalahi Sunnah nabi yang tidak menyukai begadang, dan dapat menyebabkan orang ketiduran solat subuh. Begadang diperbolehkan ketika ada situasi genting terkait urusan ummat seperti ketika di medan jihad.
Ikhlas karena Allah. Orang yang melakukan SKS kemungkinan besar belajar untuk mengejar nilai. Ayat pertama yang turun yaitu Al-Alaq 1-5 menyuruh manusia untuk membaca, untuk menuntut ilmu. Yakinlah bahwa menuntut ilmu adalah bagian dari ibadah. Yakinlah bahwa ilmu yang bermanfaat akan terus mengalirkan kebaikan bahkan hingga kita meninggal. Yakinkan pula bahwa ketidak-ikhlasan suatu amal akan menybabkan amalan kita sia-sia belaka. Belajar lelah tetap Lillah.
Belajar pagi. Jangan menghabiskan malam selesai kuliah untuk belajar. Tenaga dan pikiranmu sudah habis terkuras dan daya belajarmu kan menurun drastic. Tidurlah di awal waktu dan bangunlah di awal waktu. Lakukan tahajud lalu belajar. Otakmu dalam keadaan fresh dan siap menyerap ilmu. Para ulama terdahulu belajar ketika waktu sahur dan pagi hari. Al-Khatib Al-Baghdadi berkata, “waktu yang paling baik untuk menghafal adalah waktu sahur.” Imam Ibnu Jama’ah berkata, “Waktu yang paling baik untuk menghafal adalah waktu sahur, waktu pagi untuk penelitian.” Ibnu Jauzi juga berkata, “Dan yang paling baik (untuk menghafal) adalah ketika waktu sahur dan tengah hari.”