Mohon tunggu...
Zaky ya yahya
Zaky ya yahya Mohon Tunggu... Lainnya - nganggur

sang kelana yang memiliki hoby traveling, namun karena tak memiliki uang sehingga travelingnya cuman sekedar mimpi. pernah belajar di UIN Jakarta dengan fokus studi sejarah Islam

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Kisah Abu Nawas Menjual Sultan Harun Ar-Rasyid

19 Juli 2023   01:51 Diperbarui: 19 Juli 2023   02:00 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sementara sang raja berada dio rumah salah seorang suku badui, istana menjadi geger atas hilangny sang raja tak stupun orang yang mengetahui keman perginya sang raja yang ternyata telah dijual oleh abu nawas.

esok paginya, raja harun ar-rasyid diperitah untuk memotong kayu, orang badui juga telah menyiapkan kampak  yang akan digunakan oleh raja harun Ar-rasid bekerja. Rajapun mengambilnya kampak tersebut dan segera mengerjakan apa yang telah diperintah oleh orang badui, namun terlihat sang raja yang kesulitan memegang kampaknya dan terlihat tidak terbiasa melaksanakan pekerjaan tersebut sehingga ditanyalah sang raja oleh orang badui: kamu itu sebenarnya orang mana, kok motong kayu seperti itu?

"saya tak bisa memotong kayu sebab tak terbiasa untuk bekerja kasar seperti ini" Jawab sang Raja

selanjutnya sang Raja pun menanyakan keberadaan Abu nawas, "ohh iya, kemanakah si Abu Nawas?"

Orang Badui pun menjawab pertanyaan sang Raja: "Abu nawas telah pulang, sebab ia telah menerima uang sebesar 100 dinar dariku,  ia telah menjualmu kepada ku, ini kuperlihatkan surat bukti jual belinya". setelah melihat tanda jual beli, sang rajapun terlihat marah namun berusaha tenang. selanjutnya ia memberi tahu kepada orang badui siapakah sebenernya ia : "wahai engkau, sebenarnya aku ini adalah Sultan Harun Ar-Rasyid yang memerintah di kerajaan baghdad ini". mendengar perkataan sang raja, orang badui pun kaget bukan kepalang, ia sangat takut, badannya bergetar dan bahkan kakinya tak sanggup berdiri, : "Wahai tuanku, mohon ampunilah hamba ini yang tak  tahuan siapa sebenarnya tuan ini".

Raja lantas berkata: "tidaklah mengapa, sekarang saya ingin engkau mengantarkanku untuk kembali keistana".

Orang Beduwi pun menuruti perintah raja untuk mengantar ke istana. Ketika mereka tiba di istana, orang Badui diberi 100 dinar dan raja berkata kepadanya: "Badui, jangan beritahu siapa pun tentang kisahku ini, meskipun itu menteriku jangan sekali kali engkau memberitahunya, jika ada yang menanyakan tentang apa yang telah aku kerjkan jangan beri tahu.

Dikisahkan Raja Harun Al Rasid sangat marah kepada Abu nawas, sehingga memerintahkan untuk mencari dan menangkap Abunawas. Namun, Abunawas kini telah melarikan diri. Setelah itu, para utusanpun pergi menghadap sang raja, dan mereka mengatakan bahwa Abunawas tidak ditemukan, dan tidak diketahui kemana perginya. Tapi sebenarnya Abunawas telah bersembunyi. setelah ia menjual sang raja kepada  orang Badui, lantas dia pulang ke rumah dan menceritakan semua perjalanannya kepada istrinya. Di akhir cerita, Abunawas menjelaskan: "Wahai istriku, itulah sebabnya mengapa raja memerintahkan untuk menangkap ku, dan saya pikir saya akan dihukum mati. Setelah selesai bercerita kepada istrinya, Abunawas kembali mencoba untuk membohongi sang raja, 

"Istriku, untuk kebaikanku, sekarang aku akan berpura-pura meninggal, nanti jika sang raja  datang ke sini mintalah permohonan maaf segala dosaku padanya. sang istripun mengiyakan apa yang Abu nawas minta.

Belum lama berselang, seluruh penduduk di Bahdad mendengar kabar bahwa Abu nawas telah meninggal dunia, tak terkecuali raja. Raja sangat terkejut, dan kemudian ia mengatakan kepada semua pejabat kerajaan bahwa ia akan datang untuk melihat Abu nawas untuk terakhir kalinya. Ketika raja tiba di rumah Abunawas, banyak teman Abu nawas yang hadir untuk pemakaman. 

Saat itu raja telah datang mengunjungi  Abu nawas dan bertanya kepada istri abu naws "apa penyebab kematian Abunawas?". sang Itripn menjawab "sejak saat itu Abu nawas tidak sakit sama sekali, namun ketika pagi tiba, badannya lelah dan kemudian tidak bernafas". Raja sangat sedih hatinya, dan perjalanan Abunawas hanya sampai pada titik itu. Setelah jenazah Abunawas disucikan, akan ditempatkan di krenda, saat itu sang istri Abunawas berkata kepada raja: "Oh tuanku, tolong izinkan saya mengatakan di depan engkau wahai rajaku, bahwasannya permintaan terakhir Abunawas mohon tuan mengampuni dosa-dosanya Abunawas. Raja juga mengangguk dan berkata: wahai, semua rakyatku yang ada di sini, kalian semua menjadi saksi bahwa saya telah memaafkan segala kesalahan yang telah abu nawas perbuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun