Penghapusan nuklir di dunia nampaknya tak akan bisa dihilangkan. Apalagi sebagai senjata, nuklir masih dikembangkan dan dibuat terus oleh kelima negara yang menjadi Nuclear Weapon States dan beberapa negara lainnya. Perjanjian NPT inilah yang menjadi pengatur senjata nuklir dalam dunia internasional.
Seperti yang kita ketahui, pengemboman nuklir di Jepang pada tahun 1945 memakan banyak sekali jiwa. Filsuf Oxford, Toby Ord, dalam bukunya menulis “Hundreds of millions of direct deaths from the explosions would be followed by billions of deaths from starvation, and – potentially – by the end of humanity itself.” Ia menegaskan kembali untuk mempertimbangkan penggunaan nuklir sebagai senjata. Kepunahan manusia akan menjadi bencana yang sangat besar. Tak hanya memusnakan manusia tetapi juga lingkungan dan spesies lain bisa terancam. Maka dari itu, hal ini perlu menjadi perhatian moral yang paling utama dan penggunaan nuklir sebagai senjata harus dihindari dalam peperangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H