Mohon tunggu...
Sitti Fatimah Bandjar
Sitti Fatimah Bandjar Mohon Tunggu... wiraswasta -

Seorang wanita sederhana,ibu dar 3 orang anak,nenek dari 2 orang cucu,bekerja dan menghasilkan uang dari rumah.Bukan penulis hanya suka menulis.Pengamat tingkah laku berdasarkan insting.Itulah saya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Testimoni Saya Tentang POLRI

4 Mei 2015   22:35 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:22 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Debat KPK Vs POLRI di TV One 4 mei bikin emosi dan naik darah.Bagaimana tidak dari tampang anggota Polri nya aja sudah keliatan ada aroma busuk,terutama Jhonson Panjaitan.Seandainya tangan saya bisa masuk tv sudah tak ketok kepalanya biar senewen,Tapi paling yang bisa saya laukukan adalah ngomel-ngomel,teriak,ngepalin tangan sambil gigi gemeletuk dan sadisnya keluar juga dari mulut saya nyumpahin mereka biar cepat mati dan masuk neraka..hahahaha..

Eeeeh,saya yakin banyak kok orang yang Pro KPK dan anti POLRI,apalagi kasus Novel Baswedan dinilai terlalu mengada-ada.Penangkapan ini urgensinya apa?apakah ada motif lain dibalik ini semua?Masalah surat penangkapan yang sudah kadaluarsa saja tidak bisa dijawab dengan benar.

Kasiannya lagi audiens kebanyakan mahasiswa yang hadir tak ada satu pun yang pro polri tapi semuanya menyudutkan.Sebegitu parahnya kepercayaan masyarakat terhadap institusi yang satu ini.

Tapi saya yakin publik opini yang terjadi dimasyarakat terhadap Kepolisian di negara kita adalah karena kejadian di lapangan yang mereka alami seperti juga yang pernah saya alami.

Ini testimoni dari saya tentang perilaku polisi terhadap saya ketika saya pernah kena kasus dan harus berhubungan dengan aparat kepolisian.

1#Suatu hari saya pernah naik angkot dan ada anggota polisi juga didalamnya,tiba-tiba polisi itu minta diberhentikan ditempat yang ada tanda larangan untuk berhenti,karena saya juga kebetulan pengen berhenti disitu,saya ikutan turun dari angkot,tapi dilarang sama sopir angkotnya,katanya gak boleh berhenti disitu.Laah itu Pak Polisi nya aja bisa melanggar rambu2 kok dan saya cuma dipelototin sama Pak Polisi..hehehe

2#Saya pernah ditipu orang hingga saya lapor ke polisi,akhirnya terjadi kesepakatan dan perjanjian bahwa si penipu akan membayar ganti rugi ke saya sesuai perjanjian yang tertulis.Setiap bulan polisi akan datang ke rumahnya karena pembayaran itu sudah saya serahkan ke polisi(saat itu saya masih lugu)belum tahu kalo Polisi itu licik.Belum juga genap 1 bulan,saya sudah dimintai uang rokok lah,uang bensin lah,sampe uang makan buat mereka,pas di bulan saat perjanjian untuk pembayaran tidak ada kabar apa-apa,ketika saya datangi rumah orang yang sudah menipu saya itu ternyata dia sudah pindah sehari setelah perjanjian dengan saya,Loh,kenapa setiap ke rumah minta uang rokok dsb dsb..polisi itu tidak bilang kalo penipu itu sudah kabur malahan katanya aman terkendali.Kerja gak becus tapi malah cuma gerogotin uang saya.Ruginya jadi doble.

Kepercayaan saya kepada polisi mulai berkurang,sehingga pernah ketika rumah saya kemalingan saya tidak mau lapor polisi karena malingnya gak akan tertangkap tapi uang kita bakalan keluar banyak untuk polisi-polisi itu,Baah..!!

3#Masih saja saya dipertemukan dengan polisi,padahal sudah alergi.Kasus saya dengan suami tentang perempuan simpanannya,bikin perjanjian tertulis sampe 3x tapi dilanggar dan polisi itu sendiri tidak melakukan tindakan apa-apa.Mereka minta uang ke saya untuk melakukan penahanan,setelah uangnya saya kasih mereka juga pesan jangan cerita ke siapa2 kalo saya ngasih uang,karena katanya untuk uang makan teman-temannya.Besok pagi ketika saya ke polisi untuk melihat tahanan mereka,ternyata sudah dilepaskan.Ternyata suami saya bayar 3x lipat untuk melepaskan tahanan.Jadi mereka benar-benar bekerja demi uang bukan demi kebenaran.

4#Kasus adik saya yang berkelahi dengan adiknya Polisi,padahal adik yang diancam duluan,ketika terjadi duel satu lawan satu,harusnya fair.Tapi malahan adik saya yang ditangkap dan disiksa padahal mereka sama-sama pelajar.Ketika mau saya laporkan tentang penganiayaan terhadap adik saya malah saya diancam akan ditambahkan masa tahanannya.Empat hari ditahan adik dibebaskan dengan tubuh lebam sana sini.Polisi-polisi brengsek semoga masuk neraka.

5#Suatu hari anak saya yang mengendarai motor salah parkir,dimintai uang 250rb.Saat itu saya yang merasa sedang di palak polisi langsung lapor ke atasannya.Akhirnya polisi itu ditarik dari polantas dan dimutasikan.Sejak saat itu setiap ada kejadian yang tidak masuk akal berhubungan dengan kepolisian,saya lapor ke atasannya.

Sebenarnya ada polisi baik dan ada juga polisi jahat,tapi yang baik itu hanya ada 1 diantara 1000,Bagaimana jika atasannya juga ternyata lebih jahat??Contohnya saja ada Jendral yang korupsi terus yang dibawahnya gimana?bukankah atasan cermin untuk anak buahnya??

Testimoni saya tentang POLRI tentunya dialami juga oleh banyak orang,dan ceritanya lebih menyedihkan lagi.Jangankan polisi yang tidak kita kenal,polisi yang sudah saya kenal saja kadang kerjanya cuma ngutang gak bayar,mungkin karena mereka pikir kita rakyat butuh polisi makanya polisi itu selalu membusungkan dadanya.Amit-amit dah pokoknya,semoga gak akan pernah mau berhubungan dengan polisi lagi deh,masAlah gak kelar tapi uang kita juga dikuras.

Alergi klo dengar yang namanya POLISI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun