Mohon tunggu...
Sitti Fatimah Bandjar
Sitti Fatimah Bandjar Mohon Tunggu... wiraswasta -

Seorang wanita sederhana,ibu dar 3 orang anak,nenek dari 2 orang cucu,bekerja dan menghasilkan uang dari rumah.Bukan penulis hanya suka menulis.Pengamat tingkah laku berdasarkan insting.Itulah saya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jadi Mualaf Karena Tertarik 'Nikah Siri' Karma pun Datang

28 Agustus 2014   02:53 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:20 786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Begitu gampangnya dia mendapatkan uang dari korban2nya,dan lihai karena dia bisa menemui istri2 sirinya tanpa dicurigai.Pintarnya lagi istri2 sirinya tidak diajak tinggal sama dia tapi di masing2 kota dengan alasan belum menemukan rumah yang cocok dan tempatnya di hutan karena daerah tambang.Setiap cuti istri2nya digilir tanpa ada yang tahu dan curiga.Karena no hp pun beda2kan.

Apa motifnya?balas dendam?karena semua korban dikuras hartanya dengan rayuan maut dan janji2 muluk tentang masa depan.Bukan sampai disitu saja anak2nya pun diajak bersekongkol jika ingin kehidupan mereka dijamin.Mrk harus mengikuti apa perintahnya utk mengelabui ibu2 tirinya.Parahnya lagi dia masih saja terus mencari korban baru tanpa pernah puas.Jika korbannya muslim dia bilang dia muslim dan jika korbannya katolik dia bialng dia juga katolik.Bahkan untuk lebih meyakinkan dia ikut makan makanan yang diharamkan.Naudzubillahi..

Nasehat sudah tidak bisa lagi dia terima,hidup semaunya dia dan merasa paling hebat,paling benar hingga akhirnya saya mendapat kabar tentang kematiannya yang tiba2.Allah tidak ingin dia membuat kerusakan dimuka bumi lebih lama lagi.Kematiannya sungguh mengenaskan,bukan itu saja akhirnya semua perempuan2 itu tahu kalo telah ditipu.Sumpah serapah dan caci maki keluar dari mulut mereka disaat dia harusnya menerima doa2 untuk menemaninya di alam kubur.
Kepergiannya menoreh luka yang dalam pada anak2nya,karena mereka masih butuh ayah mereka dan bagaimana mereka membayar hutang2 ayahnya yang untuk menunjang penampilan dan gaya hidup sampai menggadaikan sertifikatnya di bank.Semua uang dari istri2 sirinya hanya dipakai buat senang2 di hotel,pelesiran dan stylenya.

Apa yang terjadi setelah kepergiannya sungguh menjadi pelajaran buat kita semua,karena untuk membayar hutang2 ayahnya seorang anaknya nekad jadi pelacur demi mendapatkan uang banyak dan cepat,apakah ini bukan KARMA..?Apakah jadi mualaf hanya karena ingin punya istri lebih dari satu?Jangan pernah mempermainkan pernikahan siri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun