Mohon tunggu...
Zylda Nuriel
Zylda Nuriel Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi saya adalah menulis,saya sendiri adalah pribadi yang introvert,tapi juga extrovert hanya dengan orang orang pilihan saja

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Agama Sebagai Pilar Kehidupan, Peran Agama dalam Membangun Kesehatan Mental dan Moralitas Masyarakat

14 Oktober 2024   01:49 Diperbarui: 14 Oktober 2024   04:44 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain itu, agama juga menjadikan kehidupan menjadi terarah. Mereka yang beragama akan merasa mempunyai pedoman untuk hidup. Dalam hal ini, keberadaan agama menjadikan norma maupun nilai-nilai setiap individu teratur dan menjadi kerangka hidup dalam bersikap serta bertingkah laku sesuai agama yang dianutnya. 

Agama menjadikan seseorang memiliki aturan tentang baik buruknya sesuatu, mana yang diperbolehkan dan mana yang tidak diperbolehkan. Aturan-aturan ini yang menjadi suatu pedoman bagi umat beragama untuk membangun moralitas dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam setiap agama, kita diajarkan unutuk selalu berperilaku baik kepada semua orang tanpa terkecuali. Secara umum, agama dapat menghindarkan seseorang dari perilaku buruk, karena agama dapat kita jadikan arahan dalam bersikap baik. 

Sebagai manusia yang berakal, tidak dipungkiri lagi bahwa kita hidup di dunia tidak sendirian, selain hidup untuk diri sendiri, kita masih membutuhkan orang lain dalam setiap aspek kehidupan. Maka sangat penting untuk menjaga etika dan moral dihadapan sesama manusia serta dihadapan tuhannya.

Sejak dahulu, para penganut agama sangat diperhatikan oleh publik. Mereka sangat memperhatikan sikap toleransi dari setiap penganut agama yang berbeda. Keberadaan agama menjadikan ciri khas seseorang dapat memunculkan identitasnya dengan agama yang bermacam. Kemunculan keberagaman inilah yang memupuk rasa toleransi antar agama. 

Dapat kita ketahui bersama, banyaknya ajaran dalam agama yang mengarahkan pada sikap kasih sayang, saling menghormati, tolong menolong, hingga tidak diperbolehkan melakukan kekerasan atau perbuatan buruk kepada antar penganut agama dengan yang lainnya.

Konsep toleransi ini merupakan nilai moral yang harus dimiliki setiap umat beragama di dunia. Tidak hanya mengarahkan pada nilai individual saja, toleransi juga mengarahkan umat pada kondisi harmoni dan tentram dalam bermasyarakat. 

Maksudnya, agama juga mengajarkan untuk memiliki sikap terbuka mendengarkan pendapat atau pandangan yang berbeda dengan tidak memandang perbedaan keyakinan. Beberapa agama mengajarkan untuk berpegang pada prinsip kebenaran tanpa meninggalkan rasa hormat kepada yang lainnya.

Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa agama sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat. Termasuk kesehatan mental, nilai moral serta toleransi beragama. Agama sebagai pengatur,pedoman serta petunjuk arah kehidupan manusia. Ketenangan batin,rasa senang, ini menjadi point tambahan bagi para penganut agama. 

Selain itu, etika penganut agama lebih bernilai atau bermoral daripada yang tak beragama. Dalam bermasyarakat, agama berfungsi sebagai pengikat social untuk menumbuhkan rasa solidaritas dan toleransi antar pemeluk dengan yang lainnya. 

Secara keseluruhan, pentingnya agama dalam kehidupan terletak pada kemampuannya untuk mengendalikan diri, merasakan keyakinan, membangun moralitas dan membangun hubungan sosial yang positif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun