Ibu Andi bercerita bahwa Kak Seto lah yang menyarankan pembangunan TK karena pada saat itu jumlah TK di Bekasi Utara yang masih terbatas. Dan benar saja, antusiasme para orang tua terlihat dari jumlah anak-anak yang mendaftar mencapai puluhan orang.
Tak sampai disitu, R.A. Kumbang Kecil akhirnya diresmikan sebagai institusi pendidikan yang sah di tahun 2014. Ibu Andi juga menceritakan kesulitan mereka mulai dari mencari tenaga pengajar yang memang lulusan sarjana pendidikan hingga bolak-balik ke notaris untuk mendapatkan surat izin yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama.
"Dulu, jabatan Kepala Sekolah kami percayakan ke orang lain, orangnya serius dalam mengajar, tapi tidak jujur, surat izin kami tidak bisa diurus karena si Kepala Sekolah ini bukan sarjana pendidikan, katanya sempat kuliah tapi tidak selesai, akhirnya jabatan Kepala Sekolah saya ambil alih" jelas Ibu Andi menceritakan berbagai macam kendala dalam mengurus surat izin sekolah.
Berbagai macam kendala dalam pembangunan R.A. Kumbang Kecil memiliki nilai yang tak terabaikan, semua kesulitan tersebut terbayarkan, karena Ibu Andi sebagai seorang pendidik yang memiliki ambisi besar untuk turut berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan sejak usia dini.Â
"Kami membangun TK sebagai pendidikan pra-sekolah dengan harapan siswa siswi yang lulus dari TK kami sudah menguasai hal-hal dasar seperti membaca, menulis, dan menghitung, agar mereka tidak sulit beradaptasi di SD." ujar Ibu Andi lalu membandingkan pendidikan pra-sekolah jaman sekarang dengan jaman dulu, dimana anak-anak mulai menguasai calistung ketika di SD bukan di TK, namun karena tuntutan dari orang tua, juga banyaknya SD yang menuntut siswanya sudah bisa calistung sejak TK, yang akhirnya menjadikan pembelajaran calistung sebagai tugas para pengajar di TK.
Ibu Andi setuju jika pendidikan anak sejak usia dini merupakan hal yang sangat penting, apalagi mengingat persaingan di jaman sekarang yang begitu sulit. Namun, Ibu Andi juga berpesan bahwa anak-anak tetaplah anak-anak, pendidikan mereka harus disesuaikan dengan umurnya, daripada hanya duduk di kelas, memperhatikan guru yang sedang menerangkan materi, anak-anak juga perlu bermain, khususnya bermain di alam, agar mereka mengerti bahwa di bumi ini bukan hanya ada manusia, tapi ada juga hewan-hewan, tumbuhan-tumbuhan, dan benda mati lainnya yang juga ikut menyokong kehidupan makhluk hidup di bumi.
Selain melatih kemampuan akademis anak-anak, R.A. Kumbang Kecil juga memperhatikan perkembangan motorik anak-anak didiknya, mengajarkan kemandirian, dan membiasakan hal-hal baik seperti shalat, mengaji, dan berdoa bersama sebelum memulai kegiatan belajar mengajar (KBM). Mengenai kurikulum di R.A. Kumbang Kecil, Ibu Andi menjelaskan bahwa mereka masih menggunakan kurikulum tiga belas (kurtilas) sembari bersiap untuk berganti ke kurikulum merdeka di tahun ajaran baru nanti.
"Kami punya buku besar sebagai acuan belajar mengajar, jadi guru-guru akan melihat buku besar tersebut sebelum menyiapkan materi kelas untuk keesokan harinya," ujar Ibu Andi menjelaskan sistem KBM di R.A. Kumbang Kecil yang dimulai sejak pukul 07.30 hingga pukul 11.00.
Tak hanya sebagai PAUD dan TK, R.A. Kumbang Kecil juga dijadikan sebagai TPQ di sore hari, dan sebagai tempat les bahasa Inggris di beberapa hari tertentu. Sudah banyak suka duka yang Ibu Andi rasakan bersama tim pengajarnya, terhitung sudah 13 tahun sejak pertama kali didirikan. Harapan Ibu Andi tentunya tidak sampai disini saja, beliau juga merencanakan untuk membangun SD jika diberikan rezeki lebih, terus hingga jenjang-jenjang pendidikan berikutnya.
Di akhir wawancara, Ibu Andi berpesan kepada kami yang saat ini masih mengenyam pendidikan di SMA untuk menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh, dan mencapai mimpi kami yang paling tinggi sekalipun. Beliau menegaskan bahwa pendidikan adalah dasar pedoman hidup dan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas hidup.
Jejak inspiratif di R.A. Kumbang Kecil tidak hanya memperlihatkan sebuah perjalanan institusi pendidikan, tetapi juga menyentuh inti dari pentingnya pendidikan sedari dini. Melalui dedikasi dan inovasi dalam memberikan pembelajaran kepada anak-anak usia dini, R.A. Kumbang Kecil mencerminkan urgensi pendidikan awal sebagai fondasi pembentukan karakter dan potensi anak. Kisah perjalanan ini menggambarkan bagaimana investasi pada masa-masa formatif ini dapat membuka pintu kesempatan lebih luas, menciptakan individu yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki keterampilan sosial dan emosional yang kuat. Dengan demikian, melibatkan anak-anak dalam pendidikan sedari dini, sebagaimana yang tercermin dari jejak inspiratif R.A. Kumbang Kecil, menjadi langkah yang tak terelakkan untuk membangun masa depan yang berdaya saing dan berintegritas.