Mohon tunggu...
ZYANDA AYU FIANSYAH
ZYANDA AYU FIANSYAH Mohon Tunggu... Lainnya - seorang staff

Zyanda Ayu Fiansyah 43121110074 Universitas Mercubuana Kewirausahaan 1 Dosen : Prof. Dr. Apollo, Ak., M.Si. Universitas Mercu Buana Menteng

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Analisis Penerimaan/Penolakan Bisnis Julato (Juara Gelato)

31 Mei 2023   22:13 Diperbarui: 31 Mei 2023   22:15 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis penerimaan/penolakan bisnis Julato (Juara Gelato) dengan pendekatan Payback Period dan Discounted PP, Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Profitability Index (PI), dan Modified IRR (MIRR).

1)  Payback Period dan Discounted PP

Payback Period merupakan jangka waktu suatu kas masuk proyek sama dengan jumlah investasi modal pada awal proyek. Dapat dikatakan bahwa Payback Period merupakan sebuah waktu yang dibutuhkan investasi untuk mencapai break event point. Adapun Rumus dari Payback Period adalah:

Discounted Payback Period hamper serupa dengan Payback Period, namun memperhitungkan cost of capital. Metode Discounted Payback Period memiliki kelebihan dalam mempertimbangkan risiko dari arus masuk dimasa mendatang yang dapat digunakan untuk pengembalian modal investasi.

Payback Period : Nilai investasi awal / Kas Bersih  x 1 tahun

Untuk arus kas yang berbeda:

Payback Period : n + (a/b) x 1 tahun  

Keterangan: 

  • n          : Syarat periode pengembalian modal investasi 
  • a          : Jumlah initial investment 
  • b          : Arus kas pada tahun setelah kumulatif berjalan (n+1)

Julato ingin membeli sebuah mesin eskrim untuk meningkatkan jumlah produksi gelato yang diproduksi. Harga mesin tersebut sebesar Rp75.000.000. Keuntungan kas bersih yang masuk pada bisnis gelato diperkirakan sekitar Rp60.000.000. Berapa lama waktu yang dibutuhkan investasi tersebut untuk mencapai titik impas?

Jawaban :

  • Total dana investasi    : Rp400.000.000
  • Kas masuk bersih        : Rp60.000.000

Payback Period         : Nilai investasi awal / Kas Bersih  x 1 Tahun

  • Payback Period         : Rp400.000.000 / Rp60.000.000 x 1 Tahun
  • Payback Period         : 6 Tahun

2) Net Present Value (NPV)

Net Present Value merupakan selisih nilai saat ini dari arus kas masuk dengan nilai saat ini dari arus kas keluar pada waktu tertentu. NPV bisa membantu untuk memprediksi keuntungan bisnis di masa depan dengan menanamkan modal investasi dengan nilai uang saat ini.

  • Jika hasil penghitungan menunjukkan NPV > 0 maka hasil itu bisa terbaca sebagai penerimaan akan melebihi nilai penanaman modal. Semakin besar nilai NPV yang positif maka akan memperbesar kemampuan untuk menghasilkan pendapatan.
  • Jika hasil penghitungan menunjukkan NPV < 0 maka hal tersebut bisa menunjukkan bahwa pendapatan lebih rendah jika dibandingkan dengan pengeluaran. Atau bisa juga diartikan bahwa sesudah melalui pertimbangan Time Value of Money atau Nilai waktu uang,maka penanaman modal akan mengalami kerugian.

Rumus NPV investasi arus kas tunggal

NPV= Net Present Value (dalam Rupiah)

Ct  = Arus Kas per Tahun pada Periode t

C0 = Nilai Investasi awal pada tahun ke 0 (dalam Rupiah)

r     = Suku Bunga atau discount Rate (dalam %)

Rumus NPV untuk arus kas banyak

DokPri
DokPri

R1 = Tingkat bunga pertama

R2 = Tingkat bunga kedua

NPV1= Net Present Value ke-1 (dengan r1)

NPV2= Net Present Value ke-2 (dengan r2)

Jika Julati ingin mempertimbangkan membuka cabang gelato yang baru dengan biaya investasi yang diperlukan sebesar Rp400.000.000. Sementara itu, kas bersih yang dapat diperoleh dari usaha cabang baru Gelato ini adalah Rp5.000.000 per bulan terus-menerus. Jika return yang digunakan adalah 12% p.a. berapakah NPV usaha ini dan apakah proyek pembukaan cabang ini akan diterima atau ditolak?

Diketahui:

k   = 12% p.a atau 1% per bulan =0,01

CFi  = A = Rp5.000.000 per bulan

Io  = Rp400.000.000

PV  = CFi/k

NPV         = PV -- Io

                 = A/k -- Io

                 =  Rp5.000.000/0,01 -- Rp400.000.000 = Rp100.000.000

Karena NPV > 0 maka proyek diterima

3) Internal Rate of Return (IRR)

Internal Rate of Return merupakan metode untuk menghitung tingkat bunga yang dapat menyamakan antara present value dari semua aliran kas masuk dengan aliran kas masuk dengan aliran kas keluar dari suatu investasi proyek

  • Investasi yang diusulkan dinyatakan layak jika Internal Rate of Return lebih besar dari tingkat keuntungan yang dikehendaki. IRR > k diterima
  • Internal Rate of return suatu investasi lebih kecil dari tingkat keuntungan yang dikehendaki maka investasi tersebut dinyatakan tidak layak. IRR < k ditolak

Hitung IRR dari investasi pembukaan cabang baru Julato yang dapat memberikan arus kas bersih Rp5.000.000 per bulan secara terus menerus jika investasi awal yang diperlukan Rp400.000.000

Diketahui:

A         = Rp5.000.000

Io         = Rp400.000.000

NPV    =  A/K-- Io = 0

 A/IRR = Io

 IRR     = A/Io = Rp5.000.000/Rp400.000.000  = 1,25% per bulan = 15% p.a

Return yang diharapkan investor (k) adalah 12%. IRR > 12% maka proyek diterima.

4)Profitability Index (PI)

Indeks Profitabilitas adalah rasio manfaat terhadap biaya. Aturan pengambilan keputusan:

  • IP > 1 , proyek diterima
  • IP < 1 , proyek ditolak

Rumus PI: 

Dokpri
Dokpri

Dengan,

PV     = nilai sekarang dari arus kas

I0       = investasi awal

K       = tingkat diskonto

CF     = cashflow (arus kas)

n        = jumlah periode

i         = tingkat bunga per periode

Sebuah proyek investasi membuka cabang baru Juara Gelato membutuhkan investasi awal Rp400.000.000 dan mampu  menghasilkan arus kas bersih Rp5.000.000 per bulan. Jika investor mengharapkan return j12, tentukan apakah proyek ini diterima dengan menggunakan kriteria indeks profitabilitas!

Diketahui:

k        = 12% p.a atau 1% per bulan = 0,01

CF     = A = Rp5.000.000 per bulan

I0       = Rp400.000.000

Jawab:

IP      = Rp5.000.000/0,01 : Rp400.000.000 = 1,25

IP > 1 , maka proyek ini diterima.

5) Modified IRR (MIRR)

Modified IRR (MIRR) merupakan bentuk modifikasi dari IRR tingkat pengembalian yang menggabungkan kas masuk dan kas keluar dengan mempertimbangkan beberapa poin penting yaitu nilai waktu dan uang

PV       = CIFt (1+k)^n-t / (1+MIRR)^n

  • MIRR Tingkat Pengembalian = diterima
  • MIRR Tingkat Pengembalian = ditolak

Julato berencana akan melakukan investasi dengan tingkat pengembalian 12% dan investasi awal sebesar Rp400.000.000 dengan arus kas pertahun sebagai berikut:

Tahun 1           : 60.000.000

Tahun 2           : 65.000.000

Tahun 3           : 70.000.000


  • CIF                  : 60.000.000 ( 1 + 0,12)^2 + 65.000.000 (1 + 0,12)^1 + 70.000.000    (1+0,12)^0
  • CIF                  : 76.264.000 + 72.800.000 + 78.400.000
  • CIF                  : 223.464.000
  • 400.000.000    : [223.464.000 / ( 1+MIRR)^3
  • ( 1+MIRR)^3  : 223.464.000 /400.000.000
  • ( 1+MIRR)^3  : 0,55866
  • ( 1+MIRR)      : 0,823599
  • MIRR              : -0,176401
  • MIRR              : -0,176401%

Maka MIRR Tingkat Pengembalian = ditolak

Kesimpulan

Dengan nilai investasi dan kas bersih yang diterima sama pada setiap perhitungan, keempat perhitungan PP, IRR, NPV, PI menunjukkan bahwa proyek diterima sedangkan pada perhitungan MIRR proyek ditolak (berdasarkan perhitungan sampai pada tahun ketiga) belum mampu terhitung sebagai investasi yang menguntungkan. Berdasarkan berbagai metode diatas, metode NPV dan MIRR menjadi metode penilaian investasi yang paling baik karena Investor dapat menghitung nilai arus investasi masa depan di masa sekarang meskipun perhitungan di masa depan yang diperhitungkan hanyalah asumsi yang belum bisa dipastikan. Perhitungan NPV dan MIRR dapat menujukkan pada tahun ke berapa suatu investasi tersebut dapat melebihi tingkat pengembalian yang dicapai sehingga suatu investasi dapat dengan jelas direncanakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun