Mohon tunggu...
Tsary
Tsary Mohon Tunggu... Penulis - Writer

I'm a writer and has spent over a decade watching movies and series everyday. Please don't ask why I'm here.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

[Review Film] Home for Rent, Sekte Sesat Penyewa Rumah

24 Januari 2024   19:49 Diperbarui: 24 Januari 2024   20:11 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Home for Rent disutradarai Jim Sophon Sakdaphisit dan ditulis oleh Cook Tanida Hantaweewatana. Nama-nama tersebut sudah sering terdengar dalam proyek horor dan thriller Thailand. Perpaduan keduanya membuat Home for Rent menjadi sebuah film horor yang tak hanya berhasil menyajikan keseraman bagi penonton, tapi juga cerita yang begitu mendalam. 

Dalam promosi filmnya, dihadirkan juga sekumpulan pengikut sekte sesat membacakan mantra sambil menutup wajah mereka dengan buku merah yang seragam. Lalu munculah pertanyaan, sekejam apa teror dari sekte mereka nanti?

Cerita tentang aliran sesat bukanlah merupakan hal baru lagi dalam genre horror Thailand, Namun, Home for Rent turut mengusung cerita dari para tokoh yang justru membuat film ini tampak berbeda dari film horror Thailand kebanyakan.

Home for Rent menyajikan inti kisah tentang sebuah sekte sesat. Awal kisah dimulai dari Ning (Nittha Jirayungyurn) dan Kwin (Sukollawat Kanarot), memutuskan menyewakan rumah mereka untuk kemudian tinggal di sebuah apartemen bersama sang puteri, Ing (Thanyaphat Mayuraleela). Ning dan Kwin sepakat untuk menyewakan rumahnya pada seorang pensiunan dokter bernama Ratree (Penpak Sirikul) dan anaknya yang berusia 40 tahun, Nuch (Namfon Pakdee).

Pada awalnya semua hal berjalan dengan baik hingga tetangga yang tinggal di sebelah rumah Ning menyebut bahwa Ratree dan anaknya menunjukkan gelagat aneh di dalam rumah tersebut. Usut punya usut Ratree dan Nuch adalah anggota dari sekte sesat yang sering mengadakan ritual di rumah itu dan sedang mencari mangsa berikutnya. Mereka melakukan ritual aneh tiap pukul 4 dini hari. 

Tak hanya itu, Kwin juga diam-diam bergabung dengan ritual mistis yang dilakukan Ratree. Rupanya. Saat Ning menyadari bahwa akan ada bahaya yang mengancam keluarganya, terutama sang putri, ia memutuskan untuk berjuang melindunginya dari apapun yang akan menimpanya.

Mengusung kisah dari sebuah keluarga, Home for Rent menonjolkan konflik batin dari ketidakinginan tokoh dalam menerima kenyataan yang justru berubah menjadi masalah baru. Film ini juga menyoroti permasalahan dalam keluarga, terutama perihal komunikasi di antara pasangan yang sebenarnya menjadi inti permasalahan dari film ini.

Perpaduan sebuah keluarga dan sekte sesat dengan berlatar tempat di perkotaan modern yang jarang diangkat di film horor Thailand, terlebih lagi karakter utamanya berpenampilan layaknya orang berpendidikan. Namun kenyataannya, sang penyewa rumah lah, Ratree dan Nuch menyimpan sesuatu yang mengerikan bagi orang yang dekat dengan mereka.

Menjelang akhir, alurnya akan dibuat maju-mundur untuk menjawab pertanyaan terkait misteri apa yang sebenarnya terjadi. Bagian drama film ini berhasil digarap cukup emosional, ditambah endingnya yang dijamin akan membuat perasaan penonton menjadi campur aduk, lega, miris, sedih, dan bahagia akan menjadi satu.

Durasi film ini cukup panjang karena menceritakan dari tiga sudut pandang serta cerita latar belakang ke sebelas tahun sebelumnya, yang menjelaskan apa yang terjadi dengan Kwin, Jaa, dan Ing serta keinginan Kwin membuat Jaa hidup di dalam tubuh Ing.

Dalam film ini penonton diajak melihat satu per satu point of view (POV) dari Ning dan Kwin yang ternyata saling berhubungan. Menggunakan beragam sudut pandang karakter, storytelling yang ditawarkan menjadi terasa unik dan tidak membosankan. Namun sayangnya, dari banyaknya kisah yang ingin disampaikan, ada satu hal yang sepertinya dilewatkan, yakni backstory dari si sekte sesat itu sendiri.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun