Mohon tunggu...
Zwetriz Perdana Betha
Zwetriz Perdana Betha Mohon Tunggu... Lainnya - Autoimmune Survivor

Pejuang Lupus sejak 2016 yang hobi membaca, makan dan jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Merangkul Malam

2 Oktober 2024   20:40 Diperbarui: 2 Oktober 2024   22:52 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ah, sudah gelap, apa ini yang dimaksud dengan malam

Tapi, mengapa ragaku seolah tak ingin berhenti

Berhenti hanya untuk sekejap melepas lelah

Lelah akan simfoni kehidupan yang masih mendayu

Oh, malam gelapku

Kapankah kita akan selesai menjadi sahabat

Dikala ragaku ingin berhenti, tapi dirimu tetap menemani

Menemani dalam gelap tak bertepi

Hanya dipijari dengan kerlip bintang yang berotasi pada porosnya sendiri

Memenuhi takdir yang telah diberikan Tuhan

Takdir yang tak pernah salah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun