Mohon tunggu...
Zwetriz Perdana Betha
Zwetriz Perdana Betha Mohon Tunggu... Lainnya - Autoimmune Survivor

Pejuang Lupus sejak 2016 yang hobi membaca, makan dan jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dinginnya Rindu

23 September 2024   22:04 Diperbarui: 23 September 2024   22:06 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sampai kapan aku harus merasa bersalah?

Sampai kapan aku boleh terjatuh?

Bukan, bukan denganmu embun pagi

Tapi dengan luka yang tak kunjung kering ini

Apakah rasa yang sama akan datang kembali?

Apakah kalbu yang tertutup salju tebal akan kembali hangat dan mencair?

Tidak mengapa sayang

Usah kau sapa kembali

Ah, kemanakah logika yang selama ini ada

Saat senyum tak sehangat matahari di musim semi

Dan angin dingin yang menembus raga ini telah membuatku jatuh

Jatuh dalam dinginnya rindu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun