Mohon tunggu...
zuyyana safiran nufus
zuyyana safiran nufus Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa uin jakarta

hobi akuu nyanyi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengapa Masuk Prodi Pendidikan Islam?

7 Oktober 2024   17:17 Diperbarui: 7 Oktober 2024   17:23 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan Agama Islam (PAI) memiliki peran penting dalam membentuk karakter generasi muda yang berakhlak mulia. PAI tidak hanya mengajarkan teori tentang agama, tetapi juga menekankan pengamalan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Zulkifli Hasan dalam artikel di Jurnal Pendidikan Islam, pendidikan agama Islam berfungsi sebagai pilar dalam pembentukan moral dan etika individu, serta memberikan landasan spiritual yang kuat bagi setiap Muslim.

Di tengah gempuran modernisasi dan globalisasi, pendidikan agama Islam menjadi salah satu instrumen penting dalam mempertahankan nilai-nilai moral dan etika yang sering kali terancam oleh budaya luar yang tidak sejalan dengan ajaran agama. Nurhadi, seorang pakar pendidikan, dalam artikel yang dimuat di Republika, menyatakan bahwa pendidikan agama sejak usia dini mampu membentengi generasi muda dari pengaruh negatif, sekaligus membentuk karakter yang kuat, jujur, dan bertanggung jawab. Hal ini menjadi alasan mengapa banyak orang tua semakin menyadari pentingnya pendidikan agama untuk anak-anak mereka.

Saya memilih jurusan Pendidikan Agama Islam bukan hanya karena ketertarikan pada ilmu agama, tetapi juga karena keyakinan bahwa ilmu ini akan bermanfaat tidak hanya bagi diri saya sendiri, tetapi juga bagi masyarakat luas. Kamaruddin Amin, dalam artikelnya di Kompas, menyebutkan bahwa pendidikan agama Islam di perguruan tinggi merupakan upaya untuk mencetak generasi yang berkompeten dalam ilmu agama sekaligus memiliki kepekaan sosial yang tinggi. PAI tidak hanya mempersiapkan seseorang untuk menjadi pendidik agama, tetapi juga untuk menjadi agen perubahan sosial yang membawa nilai-nilai Islam dalam kehidupan bermasyarakat.

Selain itu, alasan saya mengambil jurusan PAI adalah karena adanya panggilan untuk berdakwah melalui pendidikan. Anwar Abbas dalam artikel di Media Dakwah menekankan bahwa dakwah dapat dilakukan melalui berbagai media, termasuk pendidikan. Menjadi seorang pendidik agama adalah salah satu bentuk dakwah yang paling efektif, karena seorang guru tidak hanya menyampaikan ilmu, tetapi juga menjadi teladan bagi siswa-siswinya. Melalui jalur pendidikan, saya berharap dapat menyebarkan ajaran Islam secara lebih luas dan mendalam, sekaligus memberikan dampak positif bagi generasi mendatang.

Menurut saya, pendidikan agama Islam bukan hanya sebagai solusi dalam membentuk moral individu, tetapi juga sebagai sarana untuk membangun masyarakat yang adil dan damai. Dalam konteks multikultural seperti di Indonesia, PAI berperan penting dalam menanamkan nilai-nilai toleransi dan saling menghormati antarumat beragama. Azyumardi Azra, dalam tulisannya di Tempo, mengungkapkan bahwa pendidikan agama Islam berperan sebagai alat untuk menciptakan kerukunan di tengah keberagaman masyarakat, dengan menekankan ajaran agama Islam yang penuh kasih sayang dan keadilan.

Dengan segala manfaat yang ada, saya merasa pilihan untuk mengambil jurusan Pendidikan Agama Islam adalah keputusan yang sangat tepat. Tidak hanya untuk masa depan saya pribadi, tetapi juga untuk kontribusi yang lebih besar kepada masyarakat. Pendidikan agama Islam akan menjadi bekal dalam menjalani hidup yang penuh makna dan dalam memberikan dampak positif bagi orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun