Mohon tunggu...
Zurriyati Irfan
Zurriyati Irfan Mohon Tunggu... -

A daughter. A wife. A mom. A dreamer.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Manusia = Alien ?!

8 April 2011   15:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:00 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

LANGIT…

Semua orang pasti tau apa itu langit dan sering menggunakan kata-kata itu di dalam kehidupan.

Lalu, dapatkah kita memberikan definisi kata “langit”?

Tak semua orang mampu untuk itu.

Sebenarnya langit bukan hanya sebatas apa yang ada di atas kita, tapi lebih dari itu. Dalam Al – Quran, Allah menyebutkan kata – kata langit sebagai sumber rezeki bagi manusia.

“sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya siang dan malam, adanya perahu yang berlayar di laut membawa barang yang berfaedah bagi manusia,air yang diturunkan Allah dari langit yang digunakan untuk menyuburkan bumi sesudah mati dan membiakkan binatang – binatang serta pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, benar-benar menjadi tanda bagi orang-orang yang berfikir.”(Al-Baqarah : 164)

Langit diciptakan oleh Allah sebagai tanda kebesaran-Nya, yang darinya diturunkan hujan untuk menyuburkan bumi sebagai sumber rezeki bagi seluruh penghuninya.

Jadi, langit dapat kita definisikan sebagai seluruh lapisan jagad raya. Jagad raya terdiri dari milyaran galaksi, dan dari satu galaksi terdapat milyaran bintang. Bumi berada pada galaksi yang paling kecil yaitu galaksi Bima Sakti. Lalu pertanyaannya adalah dari milyaran galaksi, apakah kehidupan hanya berlangsung di atas bumi (yang berada pada galaksi terkecil)? Apakah tidak ada kehidupan pada milyaran galaksi yang lain, yang lebih besar dari Bima Sakti? Lalu, pertanyaan sakral yang berhubungan dengan itu adalah, apakah Alien itu ada?!

TRAGEDI TENTARA BERGAJAH…

Kita tentu ingat tentang tragedi yang terjadi pada saat kelahiran Rasulullah, yaitu pada tahun Fiil (gajah). Pada masa itu, tentara Abrahah dan rombongannya bergerak untuk menghancurkan Ka’bah. Tapi sebelum sempat dihancurkan, Allah telah mengutus suatu rombongan makhluk yang dinamakan burung Ababil, untuk melempar pasukan tersebut dengan kerikil yang menghabisi daging mereka ibarat daun yang dimakan ulat. Namun, para ahli tidak pernah menemukan spesies burung Ababil di dalam dunia ini. Kalau begitu, darimana asal burung tersebut? Dari surgakah? Atau dari galaksi yang lain?

Wallahu’alam….

MANUSIA ADALAH ALIEN ?!

Dahulu, manusia yang pertama diciptakan oleh Allah SWT. adalah Nabi Adam AS. Dan kemudian turut diciptakan pendampingnya yaitu Siti Hawa. Mereka berdua tinggal bahagia di dalam syurga. Namun karena suatu kesalahan yang mereka lakukan, Allah melemparkan keduanya diatas muka bumi. Hawa terlempar di Benua Afrika, sedangkan Adam terlempar di Palestina. Kemudian keduanya kembali bertemu di Jabal Rahmah setelah beratus – ratus tahun lamanya. Setelah itu, Adam dan Hawa kembali ke Palestina dan membangun Masjidil Aqsa.

Ini membuktikan bahwa manusia bukanlah penduduk asli bumi, melainkan ALIEN (pendatang).

Lalu, bagaimana dengan teori Evolusi yang dikemukakan oleh evolusionis?

Neanderthal, Cro-Magnon, Homo floresiensis, Homo erectus, Homo ergaster, Homo habilis, Paranthropus bosei, Paranthropus aethiopicus, Australopithecus africanus, dan Australopithecus afarensis. Nama – nama itu diciptakan oleh para ilmuwan sebagai nama nenek moyang kita sebelum akhirnya berevolusi (berubah) menjadi Homo Sapiens (manusia modern). Namun, sebenarnya tidak ada bukti fosil yang nyata untuk mendukung gambaran “manusia kera” yang tidak putus – putusnya diindoktrinasi media masa dan akademisi evolusionis tersebut. Dengan kuas ditangan, evolusionis membuat makhluk-makhluk khayalan. Namun, mereka memiliki masalah seriuskarena tidak ada fosil – fosil yang cocok dengan gambar – gambar itu. Salah satu metode menarik yang mereka gunakan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan MEMBUAT fosil-fosil yang tak dapat mereka temukan.

Lalu, apa hubungan semua spesies itu dengan kita, manusia modern?? Nah, itulah mata rantai yang terputus yang masih terus berusaha dicari “sambungannya” oleh para ilmuwan.

Selama bumi masih ada, evolusi akan terus terjadi. Syarat evolusi adalah:

1.Variasi abadi di bumi. Misalnya dapat kita lihat, tidak ada satu manusiapun yang identik atau sama persis, meski kembar siam sekalipun.

2.Lingkungan yang tidak stabil, yaitu adanya perubahan siang dan malam, perubahan suhu, dll.

Sebagai contoh nyata evolusi, dapat kita lihat perbedaan dari postur tubuh orang terdahulu dengan orang zaman sekarang. Juga dari segi usia, misalnya para nabi terdahulu (sebelum Nabi Muhammad), mereka hidup berabad – abad lamanya, sedangkan Nabi Muhammad hanya hidup 63 tahun.

Tanda bahwa manusia bukan makhluk bumi :

1.Dapat memperlebar kisaran toleransi.

Takdir dalam bahasa sains disebut dengan kisaran toleransi. Kisaran toleransi memiliki tiga zona. Zona pertama disebut batas bawah. Zona ini mempengaruhi tumbuh kembang makhluk hidup. Apabila makhluk hidup berada pada zona ini, maka makhluk tersebut tidak dapat berkembang dan mempunyai keturunan. Zona kedua adalah zona ideal (preferendum). Makhluk hidup dapat melakukan segala sesuatu pada zona ini. Dapat meneruskan hidupnya dengan baik, berkembang biak, dan tumbuh sempurna. Zona terakhir disebut zona atas. Bila makhluk hidup berada pada zona ini, itu pertanda bahwa makhluk tersebut mengalami stress dan mendekati mati. Dapat kita lihat, zona yang terbaik adalah zona kedua. Nah, zona ini adalah takdir yang tidak dapat diubah oleh makhluk bumi. Sebagai contoh, ikan takdirnya adalah hidup di dalam air. Maka ia tidak dapat hidup ditempat lain. Kisaran toleransinya hanya sebatas air.

Namun, manusia yang bukan asli makhluk bumi dapat memperlebar kisaran toleransi untuk dirinya sendiri dan makhluk lain. Contoh: manusia ditakdirkan hidup di darat. Namun, manusia dapat juga masuk ke air selama berjam – jam dengan bantuan tabung oksigen.

Contoh selanjutnya, manusia dapat mengubah habitat padi. Habitat padi yang sebenarnya bukan disawah. Coba saja teman – teman uji. Lempar beberapa biji padi kesawah, lalu biarkan saja. Jangan beri perawatan, jangan beri pupuk. Akan tumbuhkah padi tersebut??

Tidak!

Namun manusia dapat merancang habitat baru bagi makhluk hidup di bumi.

2.Bumi tidak butuh manusia.

Saya akan mencontohkan satu makhluk bumi yang tampangnya kelihatan jelek, yaitu kelelawar.

Kelelawar adalah makhluk hidup yang berfungsi dalam penyerbukan durian. Bayangkan jika tanpa kelelawar, tak ada yang membantu penyerbukan durian. Lalu batang durian akan punah dan makhluk hidup yang bergantung pada durian akan mati. Habitat – habitat lain yang bergantung pada makhluk hidup yang telah mati tadi, juga akan mati. Dan begitu seterusnya. Itu hanya jika bumi kehilangan satu makhluk jelek, KELELAWAR.

Nah, bagaimana jika bumi kehilanganmanusia?

Coba kita bayangkan. Jika kita meninggal dunia, berpengaruhkah bagi alam dan makhluk lain?

Jika orang sekampung meninggal dunia, berpengaruhkah bagi habitat – habitat lain?

Jika orang senegara meninggal dunia, berpengaruhkah bagi kelangsungan makhluk hidup lain?

Jawabannya adalah TIDAK!

Karena bumi tidak butuh manusia. Karena manusia hanya pendatang.

Tanpa manusia, bumi akan semakin makmur dan subur. Ingat, kita hanya menumpang diatas planet milik makhluk lain. Kita adalah alien. Kita hanya berperan sebagai pengelola, bukan pemilik. Jika kita baik dalam mengelola, maka baiklah bumi. Jika tidak, maka buruklah keadaan bumi.

Sumber : hasil dengar dari mata kuliah Ilmu Kealaman Dasar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun