- Merdeka Belajar
Merdeka Belajar adalah program kebijakan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang dicanangkan oleh Nadiem Makarim,  Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia. Program ini bertujuan untuk menggali potensi terbesar guru-guru  dan peserta didik di sekolah serta untuk meningkatkan kualitas pembelajaran secara mandiri.
Merdeka Belajar menurut Ki Hajar Dewantara adalah pendidkan yang fokus terhadap perubahan agar dapat bermanfaat bagi lingkungan masyarakat. Mendidik dan mengajar adalah proses untuk menjadikan manusia menjadi manusia yang seutuhnya.
- Pembelajaran Abad 21
Pembelajaran Abad 21 merupakan suatu peralihan pembelajaran dimana kurikulum yang dikembangkan menuntun sekolah untuk mengubah pendekatan pembelajaran dari pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered) menjadi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student centered). Hal ini sesuai dengan tuntutan masa depan dimana peserta didik harus memiliki kecakapan berpikir dan belajar. Pembelajaran Abad 21 merupakan pembelajaran yang mengintegrasikan kemampuan literasi, kecakapan pengetahuan, keterampilan dan sikap serta penguasaan teknologi.
Pendidikan abad 21 memiliki ciri dan keunikan tersendiri, dimana pembelajaran dirancang dengan berfokus pada kecakapan abad 21 yang meliputi  kemampuan berpikir kritis (Critical thinking skill), kemampuan berpikir kreatif dan inovatif (Creatuve and innovative thinking skill), kemampuan berkomunikasi (Communication skill) dan kemampuan berkolaborasi (Collaboration skill)
Salah satu ciri dari model pembelajaran abad 21 adalah blended learning, yaitu gabungan antara metode tatap muka tradisional dengan penggunaan media digital dan media online. Paradigma pembelajaran abad 21 menekankan kepada kemampuan siswa untuk berpikir kritis, mampu menghubungkan ilmu dengan dunia nyata, menguasai teknologi informasi dan komunikasi serta mampu berkolaborasi.
- Pembelajaran Abad 21 pada Mata Pelajaran Biologi
Biologi merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari kehidupan organisme, mulai dari mikroba, tumbuhan, hewan sampai biologi manusia. Biologi memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang keragaman makhluk hidup di alam, serta bagaimana makhluk hidup ini berinteraksi satu sama lain.
Berbagai metode pembelajaran dapat diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran Biologi di dalam kelas. Metode pembelajaran yang umum digunakan antara lain metode eksperimen, demonstrasi, problem solving, inkuiri, discovery, penugasan, diskusi, dan lain-lain.Â
Pembelajaran Biologi yang berfokus kepada makhluk hidup, memudahkan penerapan Kurikulum Merdeka yang lebih mengarahkan pembelajaran kontekstual. Pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata peserta didik dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu materi yang dipelajari dalam pembelajaran Biologi di kelas X adalah tentang Keanekaragaman Makhluk Hidup. Pada materi ini, peserta didik mempelajari tentang berbagai jenis makhluk hidup, mulai dari pengenalan ciri-ciri yang dimiliki oleh makhluk hidup, pengelompokan makhluk hdup sampai kepada ekosistem yang menjadi tempat hidup dan interaksi antar makhluk hidup yang berlangsung di dalamnya.Â
Sebagai guru mata pelajaran Biologi, saya melaksanakan penerapan pembelajaran abad 21 yang pada materi Keanekaragaman Makhluk Hidup secara kontekstual, dengan menghubungkan materi yang dipelajari dengan kehidupan nyata yang dekat dengan peserta didik. Â
Berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada lingkup materi ini, langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan dimulai dengan mengarahkan peserta didik untuk mengidentifikasi berbagai macam makhluk hidup yang terdapat di lingkungan sekolah dan tempat tinggal peserta didik. Identifikasi makhluk hidup dilakukan dengan mengamati ciri-ciri morfologi (fisik) dari makhluk hidup serta mengelompokkan makhluk hidup sesuai dengan persamaan dan perbedaan ciri yang dimilikinya.
Langkah pertama yang dilakukan adalah mengidentifikasi berbagai jenis tumbuhan yang terdapat di lingkungan sekolah. Peserta didik dibagi dalam kelompok yang beranggotakan 5-6 orang per kelompok. Setelah diberikan petunjuk oleh guru, setiap kelompok diarahkan untuk memilih dan mengumpulkan 10 jenis daun tumbuhan. Setelah dikumpulkan, setiap kelompok  melakukan pengamatan terhadap perbedaan ciri-ciri yang terdapat pada daun-daun yang telah dipilih kemudian menuliskan ciri-ciri yang ditemukan pada LKPD yang telah disiapkan oleh guru.Â
Setelah melakukan identifikasi tumbuhan, kegiatan dilanjutkan ditutup dengan pemberian tugas untuk mengidentifikasi berbagai jenis hewan yang terdapat di sekitar tempat tinggal peserta didik.Â
Proses identfikasi dilakukan dengan menuliskan 15 jenis hewan yang ditemukan di sekitar rumah. Selanjutnya peserta didik mencari informasi  ciri-ciri dari setiap hewan yang meliputi alat gerak, jenis makanan serta cara reproduksi. Pencarian informasi tentang alat gerak, makanan dan cara reproduksi hewan-hewan tersebut dilakukan oleh peserta didik melalui jelajah internet. Informasi yang telah ditemukan kemudian dituliskan pada LKPD yang telah disiapkan oleh guru.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H