Pandemi tidak hanya menciptakan gelombang penularan virus, tapi juga krisis ekonomi, kesehatan, dan pendidikan. Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) saat ini sedang melakukan program KKN (Kuliah Kerja Nyata) Tematik Semester Genap Tahun Akademik 2021/2022. Pada KKN semester genap ini UPI mengadakan Kuliah Kerja Nyata dengan tema "Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG's Desa dan MBKM". Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UPI mengambil kebijakan pembangunan global yang dirumuskan PBB dengan 193 negara, yang disebut SDG's. Kegiatan ini diadakan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan.Terdapat 18 tujuan yang dituangkan dalam SDG's Desa, salah satunya Desa Tanpa Kemiskinan.
Dampak dari pandemi Covid-19 terhadap ekonomi di Indonesia menjadi menurun. Terjadi pemotongan pegawai, aktivitas yang terbatas, hingga suiltnya mencari pekerjaan menjadi hambatan untuk masyarakat saat ini. Pandemi ini telah melonjakkan permasalahan kemiskinan, jenis dan dimensinya, serta jumlah dan kedalaman insidennya. Kelas menengah-atas dengan ketahanan ekonomi yang tinggi mengalami kemerosotan ke kelas menengah-bawah yang rawan terjatuh ke kelas bawah (kelas miskin dan rentan/hampir miskin). Sumber penghidupan dan penghasilan keluarga miskin terdampak signifikan oleh pandemi. Pandemi telah memperburuk sumber penghidupan keluarga miskin secara signifikan.
Terdapat beberapa masalah yang ada di beberapa wilayah, salah satunya di daerah Kelurahan Pela Mampang, Kecamatan Mampang Prapatan, Kota Jakarta Selatan. Sekretaris Kelurahan Pela Mampang Jakarta Selatan, Rizky Wijaya mengatakan ada beberapa wilayah Rukun Warga (RW) yang mengalami kondisi KUMIS (Kumuh dan Miskin), diantaranya RW. 10, RW. 11, dan RW. 12. Wilayah yang dalam kategori KUMIS ini yaitu wilayah yang terdapat padat penduduk, warga yang belum mempunyai pekerjaan tetap, hunian yang kurang layak, dan sanitasi air yang masih kurang baik. Ibu Diah, selaku Ibu Dasa Wsima mengatakan "Sudah lebih dari dua tahun terhitung sejak pandemi, banyak warga RT. 11 RW. 10 yang mengalami PHK massal dan kehilangan mata pencaharian akibat pandemi ini, dalam penjualan di UMKM juga sempat merosot omsetnya". Â
Dalam hal tersebut, kegiatan yang dilakukan bisa dengan membantu warga setempat untuk membuat usaha mandiri ataupun UMKM dan membantu memasarkannya, dapat melalui platform digital maupun dipasarkan secara langsung. Mahasiswa bisa membuat wadah bagi masyarakat yang mengalami PHK untuk membuat usaha. Misalnya, seperti mahasiswa UPI yang membuat pelatihan kepada masyarakat dalam pembuatan lilin aroma terapi menggunakan minyak jelantah. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa UPI yang lainnya dapat membantu dalam memasarkan lilin aroma terapi tersebut di e-commerce dan membuat rangkaian market day untuk memasarkan produk tersebut.
Gerakan tersebut mampu menggerakan literasi digital masyarakat dan membuat pemberdayaan desa tanpa kemiskinan dengan peluang usaha yang ada. Penjualan dari e-commerce dan market day diharapkan dapat menghasilkan pundi-pundi rupiah yang mampu menangani permasalahan masyarakat.  Jika hal tersebut berjalan dengan sukses, masyarakat dapat melanjutkan kegiatan market day itu sebagai pembiasaan desa setiap bulannya.
Salah satu mahasiswa yang mengikuti KKN UPI Tematik Semester Genap 2021/2022 yaitu Zuraida Juniar Nastiti. Meski KKN dilaksanakan secara daring dan dalam peralihan pandemi Covid-19 ini, berharap kontribusi yang dilakukan dapat membantu masyarakat sekitar meski tidak banyak. "Harapannya program unggulan yang kami lakukan ini dapat berjalan dengan lancar, dengan arahan dan masukan yang diberikan oleh Dosen Pembimbing Lapangan dan koodinasi dengan masyarakat sekitar" ujar Zuraida.
*Zuraida Juniar Nastiti (1909403), Mahasiswa Program Studi PGSD UPI Kampus Purwakarta, Kelompok KKN 178, Dosen Pengampu Lapangan, Dr. Indah Nurmahanani, S.S, M.Pd.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H