Mohon tunggu...
Zuragan Qripix™
Zuragan Qripix™ Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Setiap ketikan yg dibuat kelak menjadi prasasti saat kita wafat.. So, tuliskan hal2 yg baik dan bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Menghamili Anak Sendiri

3 Oktober 2011   23:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:22 760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sungguh keterlaluan bapak ini, bukannya menjaga kehormatan anak gadis semata wayang tapi malah rajin 'memberi pupuk' sampai melahirkan. Na'udzubillah!

MS (38th), warga Dusun Sorogaten, kabupaten Kulonprogo, DIY, diduga telah menyetubuhi Wah (18th), anak kandungnya sendiri sejak Oktober 2010 hingga January 2011. Kasus ini pertama kali diketahui oleh Tugirah (44th), istri MS, setelah beliau melihat Wah yang hamil tua lalu mendesak siapa yang telah menghamilinya.

"Saya sadar itu anak saya, tapi terus saya lakukan karena sudah lama hidup terpisah dengan istri..." alasan MS di ruang UUPA Polres Gunungkidul. (Tribunnews, 03 Oktober 2011).

Menanggapi hal tersebut, Kastreskrim Polres Gunungkidul, AKP A. Prasetyo, mengatakan bahwa pelaku bisa dijerat pasal berlapis (Pasal 46 UUDKDRT dan Pasal 24 KUHP ayat 1) dengan masing-masing hukuman 12th dan 7th penjara.

=======

Semoga peristiwa di atas bisa menjadi peringatan untuk kita semua agar lebih waspada dalam membina keluarga. Saya menganalisa (sok detektif) kasus ini:

1. Sang ayah sepertinya kurang beriman dan tidak mempunyai cukup uang untuk 'jajan', padahal libido seksnya tinggi.

2. Sang anak berpostur menarik dan hobby tidur memakai daster, atau mungkin tanpa baju dan tidak mengunci pintu. Tapi biar bagaimanapun tentu bukanlah kesalahannya.

3. Sang ibu begitu mempercayakan pada suami untuk merawat anaknya (karena mereka sudah berpisah), tapi si ayah malah menyelewengkan amanat dan berlaku bejat.

Bagaimana menurut analisa Anda?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun