"Namun bisa saja mobil-mobil keluaran di atas tahun 2010 memiliki nilai opesitas yang tinggi. Hal ini bisa terjadi jika mobil tersebut kurang mendapat perawatan yang baik. Jadi sebenarnya perawatan mesin dengan baik juga harus disosialisasikan karena ikut menentukan nilai opesitas," tegas Nanang.
Perlu diketahui pengujian mesin berbahan baku biodiesel ini dilakukan pada mobil yang tidak bergerak namun dikondisikan dalam keadaan berjalan dan di gas sampai 3000 rpm. Tidak ada asap pekat yang muncul yang biasanya terlihat pada kendaraan berbahan baku solar.
"Ini membuktikan B20 dari segi gas buang cukup baik. Karbon monoksida (CO) yang dihasilkan lebih rendah sehingga lebih ramah lingkungan," ungkap Nanang.
Meski memiliki banyak keunggulan dibanding solar namun sangat penting untuk menjaga pembuatan dan penyimpanan biodiesel. Keduanya menurut Nanang harus dilakukan untuk menjaga mutu.
Lihat aktivitas Tim Roadshow B20 di www.biodiesel20.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H