Mohon tunggu...
Film Pilihan

MUTE, Rhytm Through Silence

30 April 2019   23:44 Diperbarui: 1 Mei 2019   05:22 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
youtube.com/WRPofficial

Mute-Rhytm Throil Silence, mungkin akan banyak orang bertanya-tanya tentang apa yang akan saya tulis kali ini. Mute-Rhytm Through Silence ini merupakan film series yang disutradarai oleh Nicholas Lim dan diproduseri oleh Sony Laksmana. Film ini dikemas cantik dalam suatu bentuk Drama Musikal. 

Pembuatan film series ini merupakan rekomendasi dari Industri Kreatif Indonesia yang kini terus berbenah menuju kearah yang lebih positif dan berkualitas. Tak hanya dalam bidang musik dan film, beberapa brand besar di Indonesia mengeluarkan beberapa web series sebagai media untuk memasarkan produknya. Tak cuma sekedar cerita pasaran, beberapa web series mendapat ipositif dari kalangan penonton. Salah satunya web series MUTE-Rhytm Through Silence.

Film yang diperankan oleh Eya Grimonia, Kezia Amelia, Fendy Chow, Rebecca Tamara, Faradina Murti, Fadel Levy, Emeraldy Rafael, Joshua Otay, Uus, Hifdzi menceritakan tentang kisah apik dan segar sehingga dapat dinikmati oleh kalangan muda. Mengangkat tema musik, Web Series ini berhasil menyuguhkan alunan musik yang indah sebagai backsound cerita di setiap episodenya. Suasana dan latar yang cantik ikut menguatkan tampilan visualisasi MUTE ini.

Sang tokoh utama Melodi(Eya Grimonia) adalah mahasiswa baru yang pendiam namun sangat berbakat dalam bermain biola. Di hari pertamanya kuliah, ia mengabaikan sapaan dan tatapan oranag lain padanya, karena melodi ini digambarkan sebagai sosok yang misterius, membatasi diri, tidak menyukai keramaian, dan tidak suka banyak bicara karena dia merasa hanya dengan musik dia bisa berbicara dengan bahasanya sendiri. Lain halnya dengan sosok Cheryl (Kezia Amelia) mahasiswi yang juga pandai bermain biola ini, memiliki paras yang cantik sehingga membuat dirinya begitu dikenal. 

Bermula pada sebuah grup musik kecil bernama Innermost yang ingin mengikuti National Chamber Competition, namun karena kekurangan personil salah satu anggota grup menemui Melody. Pertemuan ini kemudian yang akan mengantarkan Melody dengan berbagai kisah, seperti persahabatan, cinta, penghianatan, dan perjuangan. 

Bertemu dengan anggota-anggota Innermost yang berbeda karakter membuat Melody mencoba untuk membuka diri. Namun, niatan Melody semakin kuat dengan hadirnya Anthony (Fendy Chow). Tetapi, perkenalan Melody dengan Anthony justru membuat situasi tidak baik pada Innermost. Cerita masa lalu antara Innermost dan Anthony, membuat Melody sangat kecewa tatkala semuanya terungkap. 

Review...

Film inilah yang membuktikan bahwasanya, Musik lah yang memberi warna pada diri kita,  musikklah yang mengungkapkan bagaimana perasaan kita, musiklah yang berbicara dan saya benar-benar merasakan itu. Sempat berkecimpung di dunia musik  di tingkat Madrasah Tsanawiyah, saya banyak merasakan suatu hal yang berbeda yang tidak ditemukan pada bidang-bidang lainya. 

Namun sayangnya, saya vakum dari dunia musik di tingkat Madrasah Aliyah karena memang institusi tidak menyediakan alat musik yang sudah saya kuasai di tingkat Madrasah Tsanawiyah, pada akhirnya pun saya memilih kegiatan baru yang lainya.

Bagi saya, film ini merupakan film Highly Recommended yang wajib dinikmati oleh semua kalangan terkhusus untuk kalangan yang berkecimpung di didunia musik. Alur ceritanya sederhana dan ringan; musik, persahabatan dan sedikit cinta, tapi membuat kita menantikan bagaimana kelanjutannya. Proses pengambilan gambar serta pemilihan tempat yang recommended semakin mendukung suasana dan alur yang diceritakan pada film tersebut. sangat terlihat bahwasanya film ini digarap  dengan totalitas sehingga sangat mudah untuk menarik minat khalayak umum untuk selalu menantikan bagaimana kelanjutannya.

Bagi saya, dua pemain biola Indonesia, yaitu Eya Grimonia (memerankan Melodi) dan Kezia Amelia (memerankan Cheryl) yang menjadi daya tarik dari film tersebut. Dua pemeran ini mampu memerankan film ini dengan baik sesuai dengan apa yang dituliskan  sutradara. Mereka bermain dengan sangat maksimal. 

Tak hanya Eya Grimonia (memerankan Melodi) dan Kezia Amelia (memerankan Cheryl) saja yang mampu menarik mata penikmat dunia musik, akan tetapi peran seorang Rebecca Tamara yang memerankan Dina, juga sangat berpengaruh.  I like her! Orang seperti Dina memang sangat dibutuhkan oleh orang seperti Melodi untuk percaya bahwa 'best friend will never leave you alone whatever happen, and they will always be there, right by your side.' 

Webseries ini berjumlah 9 episode. Masing-masing episode berkisar antara 5 sampai 15 menit, yang jika semuanya digabung mungkin sudah jadi satu movie utuh, ya? Karena pendek, alurnya dibuat cepat dan kesannya to the point, tanpa basa-basi. Dialognya juga yang penting-penting saja. Tidak ada adegan yang kesannya nggak penting. Termasuk adegan si Tom dan Jerry, dua die hard fans-nya Cheryl, yang walaupun kadang agak garing tapi lumayan menghibur di sela-sela keseriusan karakter Melodi. 

Segala sesuatu pasti terdapat kekurangan dan juga kelebihan masing-masing. Nah yang perlu diperhatikan lagi pada film ini adalah Musiknya, walaupun memang sudah diperankan oleh 2 pemain biola handal tapisaat adegan sang violinist bermain instrumen sering tidak sinkron antara audio dan visualnya. 

Misalnya, ketika di visualnya Melodi terlihat memainkan biola dengan nada tinggi, audio yang terdengar justru permainan biola dengan nada rendah, dan begitu sebaliknya. Tapi tidak semua tentunya. Ada juga yang sinkron dan pas, tapi tidak banyak apalagi semua. 

Akan tetapi secara garis besar hal tersebut tidak membuat saya untuk memberikan respon negatif hanya karena sedikit kesalahan yang ada karena hakikatnya tidak ada yang sempurna di dunia ini, saya tetap berdebar-debar menunggu kelanjutan ceritanya. Kedua, soundtracknya yang berjudul "Dalam Sepi Jiwaku" karya Nathan Iskandar benar-benar pas untuk mendukung berlangsungnya film ini.

dengan segala pesona yang ditawarkan mini drama ini, saya memberikan rating 4 dari 5 bintang! Menurut saya ini film yang bagus. Ide penggarapannya anti mainstream. Saya butuh lebih banyak lagi film Indonesia yang tidak melulu soal cinta. Nah, untuk kamu yang penasaran dengan web series persembahan WRP ini, silakan meluncur ke Official YouTube Channel WRP.

Ketika kata-kata tidak mampu mengungkapkan isi hatimu, musik dapat melakukannya.Alunan Melodi menciptakan kegundahan sekaligus kebahagiaannya. -MUTE - Rhytm Throug Silence.

SEKIAN.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun