Teman-teman disini pasti sudah tidak asing dengan istilah HOTS atau High Order thinking Skill. Disini teman-teman pasti sudah tau bahwasanya bobot dari soal HOTS sendiri lebih berat dari pada soal-soal biasanya karena pada tipe soal ini menggunakan tingkat analisis yang tinggi.Â
Menurut Menristekdikti, Mohammad Nasir, kemampuan calon mahasiswa untuk menganalisa adalah hal yang penting. Maka dari itu, soal HOTS diharapkan dapat membuat siswa terbiasa dengan soal-soal yang membutuhkan kemampuan analisis tinggi.
Masih banyak yang belum tahu mengenai tipe soal HOTS ini. Apakah kamu salah satunya? Faktanya soal HOTS ini sudah pernah  disisipkan di Ujian Nasional tahun 2018 lalu. Namun, banyak siswa yang mengeluh karena dianggap sulit. Lalu, sebenarnya seperti apa sih HOTS ini?
Asal Mula Istilah HOTS
Konsep ini merupakan tujuan-tujuan pembelajaran yang terbagi ke dalam 3 ranah, yaitu Kognitif (keterampilan mental seputar pengetahuan), Afektif (sisi emosi seputar sikap dan perasaan), dan Psikomotorik (kemampuan fisik seperti keterampilan).Â
Konsep Taksonomi untuk menentukan tujuan belajar ini dapat kita sebut sebagai tujuan akhir dari sebuah proses pembelajaran. Jadi, setelah proses pembelajaran tertentu, siswa diharapkan dapat mengadopsi ketrampilan,pengetahuan,serta sikap yang baru.
Nah, HOTS sendiri merupakan bagian dari ranah kognitif yang ada dalam Taksonomi Bloom dan bertujuan untuk mengasah ketrampilan mental seputar pengetahuan. Ranah kognitif versi bloom ini kemudian direvisi oleh Lorin Anderson, David Kartwohl, dkk. Pada 2001. Urutanya diubah menjadi 6, yaitu:
- Mengingat (remembering)
- Memahami (understanding)
- Mengaplikasikan (applying)
- Menganalisis (analyzing)
- Mengevaluasi (evaluating)
- Mencipta (creating)
Tingkat 1 hingga 3 dikategorikan sebagai kemampuan berpikir tingkat rendah (LOTS), sedangkan tingkat 4 sampai 6 dikategorikan sebagai kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS)
Soal model HOTS ini mendorong kamu para calon mahasiswa untuk melakukan penalaran tingkat tinggi sehingga tidak terpaku hanya pada satu pola jawaban yang dihasilkan dari proses menghafal, tanpa mengetahui konsep ilmunya.Â
HOTS merupakan salah satu tuntutan ketrampilan dalam pembelajaran abad 21, yaitu berpikir kritis,kreatif,kolaboratif, dan komunikatif. Dengan maksud lain pula untuk menjaring calon mahasiswa yang berkualitas serta sesuai dengan perkembangan teknologi informasi  di era digital. Dengan membiasakan diri kamu dengan soal-soal menantang, potensi diri kamu juga bisa terpacu untuk semakin berkembang.
Setelah kita mengenali apa itu HOTS dan apa tujuan HOTS sendiri, coba kita lihat pengaplikasian saat Ujian Nasional yang baru saja dilaksanakan pada tanggal 1 april 2019 yang lalu. Jika kita lihat respon dari warga net khususnya para siswa Sekolah Menengah Atas mereka merasakan keberatan yang teramat dalam.Â
Mereka langsung mengungkapkannya kesulitanya dengan berbagai ekspresi di social media khususnya di instagram. Akun resmi kemendikbud pun tak mau kalah dengan segala keluh kesah ekspresi yang dilontarkan para siswa, Admin akun kemendikbud pun membalas dengan respon yang tak biasa pula, sehingga banyak yang membuat lelucon mengenai balasan-balasan yang dilontarkan oleh akun official kemendikbud.ri tersebut.
Akun @aguuun.g : Pak temen saya sampe ada yang kesurupan, teriak Ashiaap mulu pak :'(
@Kemendikbud.ri : Semoga lekas sembuh temanya ya, Mungkin setelah lulus SMA bisa masuk akademi militer "Ashiap,Komandan!)
@mrezaarya : Saya tadi merasa jadi professor pak, semua rumusnya saya buat sendiri soalnya hehe
@Kemendikbud.ri : Wah mantap. Semoga rumus buatanya, bisa bantu menjawab soal kakak dengan benar ya!
@raihanagung7 : Â Pak Aziz sama Pak Agus gak ngirim pesan juga min? Tiang bendera ama kandang ayamnya gimana sekarang?
@kemendikbud.ri : Belum ada pesan dari Pak Azis, dan Pak Agus, kak. Mungkin mereka masih sibuk dengan tiang bendera dan kandang ayam nya.
Dari beberapa komen yang diuliskan diatas, kenyataan menunjukkan bahwa HOTS siswa dalam pembelajaran matematika masih tergolong kategori rendah. Data hasil survey TIMSS tahun 2011 menunjukkan bahwa nilai rata-rata skor yang diperoleh Indonesia dibawah rata-rata skor Internasional yaitu sebesar 500 dengan memperoleh peringkat 38 dari 45 negara yang diikutsertakan. Maka dari itu tujuan kemendikbud memberlakukan tipe soal HOTS adalah untuk mengejar ketertinggalan siswa dalam pembelajaran matematika.
Melihat fakta-fakta diatas tentunya kamu perlu menyiapkan diri dengan sebaik-baiknya agar bisa mengerjakan soal UN dengan sempurna. So, supaya lebih siap menghadapi soal HOTS di UN mendatang berikut tips-tips yang bisa kamu terapkan.
- Belajar secara mendalam untuk memahami sebuah konsep materi
- Sudah diketahui bahwasanya soal HOTS membutuhkan kemampuan menganalisa,pemikiran kritis, pemecahan masalah, kreativitas, hingga inovasi. Untuk itu, kamu harus benar-benar paham mengenai konsep materi tidak cukup hanya menghafal atau mempelajari rumus cepat saja. Kamu harus mengetahui makna dari sebuah definisi, dari mana datangnya sebuah rumus hingga mengaitkan satu bab dengan bab-bab lain yang sudah dipelajari sebelumnya.
- Belajar sesuai kisi-kisi UNBK
- Supaya kamu nggak bingung dan bisa belajar lebih terarah, maka pelajari kisi-kisi soal UN yang sudah disusun oleh BSNP. Dengan belajar berdasarkan kisi-kisi kamu jadi tau apa saja standart kompetensi kelulusan dan kamu akan lebih focus belajar untuk materi yang akan diujikan
- Buat belajar menjadi lebih menyenangkan
- Mempersiapkan ujian yang semakin dekat akan membuat jadwalmu semakin padat. Kamu bisa juga stress akibat tekanan yang mengharuskan kamu memahami seluruh materi dengan keinginan nilai yang sempurna. Akan tetapi banyak cara yang bisa digunakan untuk mengubah cara belajarmu menjadi menyenangkan, salah satunya yaitu belajar dengan media video yang beranimasi, latian soal, dan rangkuman infografis yang membuat belajar jadi seperti bermain game. Otomatis suasana belajarmu akan menyenangkan.
- Buat kategori soal menggunakan tanda
- Menghadapi soal UN dengan type HOTS ini diperlukan strategi untuk mengerjakan. Ingatlah bahwasanya tidak semua soal UN itu sulit. Biasanya soal akan dibagi menjadi 3 kategori yaitu sulit,sedang dan mudah. Buatlah tanda untuk ketiga kategori soal ini di secarik kertas yang sudah kamu beri nomor. Tanda ini akan memudahkan kamu saat akan kembali mengerjakan soal-soal yang belum kamu jawab sebelumnya. Kamu jadi tahu, mana soal yang perlu kamu pikirkan ulang dan mana soal yang benar-benar tidak bisa kamu jawab. Dengan memberi tanda, kamu juga bisa mengira-ngira berapa nilai yang akan kamu dapatkan setelah mengerjakan semua soalnya.
Sebenarnya tidak ada yang sulit teman-teman selagi kita mau terus berikhtiar dan juga terus berusaha. Ada pepatah yang mengatakan "Tak ada usaha yang menghianati hasil"
Sekian :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H