Mohon tunggu...
Zuni Ratna Sari
Zuni Ratna Sari Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Mahasiswa akhir yang sedang pusing banyak tekanan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Memberikan Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer Alami untuk Mencegah Covid-19

2 September 2021   16:50 Diperbarui: 2 September 2021   16:58 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jember, Jawa Timur - Universitas Jember kembali menerjukan mahasiswa KKN dengan tema Back to Village 3. Program KKN BTV-3 merupakan trobosan baru yang diusung oleh Universitas Jember dalam pelaksanaan KKN di masa pandemi saat ini. Meningkatnya kasus covid-19 menyebabkan perubahan tema dalam kegiatan KKN, sebelumnya pihak LPPM UNEJ telah merencanakan kegiatan KKN dilakukan secara berkelompok dan tinggal di desa tempat KKN. Seiring adanya pemberlakuan PPKM hingga saat ini menyebabkan kegiatan KKN dilakukan secara mandiri di desa atau tempat tinggal asal masing-masing mahasiswa guna menghindari terjadinya penyebaran covid-19 yang semakin tinggi.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) itu sendiri merupakan sebuah pengaplikasian ilmu yang didapatkan selama kegiatan kuliah untuk diterapkan kepada masyarakat. Penerapan ilmu oleh mahasiswa KKN diharapkan dapat membantu masyarakat dalam menangani permasalahan yang timbul akibat pandemi covid-19. Beberapa topik telah disiapkan oleh pihak LPPM sebagai acuan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh mahasiswa, beberapa topik tersebut diantaranya : 

Topik 1. Program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid-19

Topik 2. Program Inovasi Tehnologi/informasi Dalam Penanganan Covid-19

Topik 3. Program Pemberdayaan Bumdes atau jaring pengaman Desa Penanganan Covid-19

Topik 4. Program Literasi Desa Pada Masa Pandemi Covid19

Topik 5. Program Penanganan Stunting Dan Aki Akb

 Zuni Ratna Sari atau selaku penulis merupakan salah satu mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Jember yang melaksanakan kegiatan KKN pada periode ini, kegiatan KKN ini laksanakan di Desa Sumber Kejayan Kecamatan Mayang Kabupaten Jember dengan mengambil topik Program Inovasi Tehnologi/Informasi dalam Penanganan Covid-19. Topik tersebut dipilih berdasarkan hasil survei potensi desa serta beberapa pertimbangan lainnya.

 Desa Sumber Kejayan memiliki beberapa potensi pertanian dan tanaman obat keluarga seperti sereh, kunyit, jahe, daun sirih dan masih banyak lagi. Oleh karena itu salah satu program yang Saya jalankan adalah pembuatan handsanitaizer alami dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah di temui sekitar rumah seperti daun sirih, lidah buaya dan jeruk nipis. Pembuatan handsanitaizer ini berdasarkan beberapa studi literatur yang Saya temukan terkait kandungan dan manfaat dari daun sirih, lidah buaya dan jeruk nipis.

 Daun sirih merupakan tumbuhan yang mengandung zat antiseptik dan dapat membunuh bakteri dan jamur serta memiliki daya antioksidan. Lidah buaya memiliki kandungan seperti anthraquinone, aloin, aloe-emodin, chromones, aloeresin, pyrocathecol, cinnamic acid, p-coumaric acid, asam askorbat, saponin, glikosida, alkaloid dan tannin yang merupakan kandungan aktif yang berpotensi sebagai antibakteri. Jeruk nipis mengandung unsur senyawa kimia yang bermanfaat, seperti minyak atsiri yang mempunyai fungsi sebagai antibakteri yaitu flavonoid yang dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aereus (kuman pada kulit).

 Langkah pembuatan handsanitaizer yaitu dengan cara mencuci bersih daun sirih kemudian dipotong lalu direbus atau disteam selama 30 menit kemudian disaring dan didiamkan hingga dingin. Selanjutnya lidah buaya diambil bagian daging dan dihancurkan, untuk jeruk nipis diambil airnya 2 sdm. Semua bahan di campur menjadi satu kemudian dimasukkan kedalam botol spray atau botol semprot, handsanitaizer siap digunakan dan tahan hingga 2 minggu. (tutorial pembuatan handsanitaizer alami dapat di buka pada link berikut  

Ibu Muslihanah merupakan salah satu warga Dusun Krajan Desa Sumber Kejayan yang menjadi mitra dan menerima pelatihan dalam pembuatan handsanitaizer alami. Beliau menyambut baik program yang Saya berikan, "Ya Saya senang dengan rencana adik dalam memberikan pelatihan pembuatan handsanitaizer bahan alami, apalagi itu kan hal yang bagus, baik untuk masa pandemi seperti ini" Ujar Ibu Muslihanah. Selain kepada Ibu Muslihanah, Saya juga menemui beberapa anak kecil dan warga lingkungan sekitar untuk mendapatkan respon dari penggunaan handsanitaizer.

Dokpri
Dokpri

 Informasi dalam pembuatan handsanitaizer ini diharapkan mampu mengurangi penyebaran covid-19 melalui tangan mengingat masih jarang ditemui fasilitas cuci tangan pada tempat umum seperti balaidesa, pasar, serta toko-toko. Menjaga kebersihan diri bukan hanya sekedar menyelamatkan diri sendiri dari kemungkinan terpapar virus covid-19 akan tetapi juga ikut melindungi orang-orang yang ada di sekitar kita. Pandemi covid-19 masih berlangsung dan yang bisa kita lakukan adalah berdiam diri di rumah atau keluar dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Salam Sehat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun