Dalam 1 kilogram adonan bisa menjadi 5 bungkus kerupuk Lala, untuk 6 kilogram adonan kurang lebih 30 bungkus kerupuk Lala yang dapat dijual. Untuk harga perkemasan dijual dengan harga Rp.7000, dan harga khusus untuk toko-toko Rp.6000.
Ia melanjutkan bahwa awal mula pemasarannya hanya dari mulut ke mulut (word of mouth) dan sekarang pemasaran kerupuk Lala "MIA" Â bahkan sampai luar daerah seperti Pati, Jepara, Demak.
"Dari dulu, Saya tidak pernah menjual kerupuk keliling dan sejenisnya, justru para konsumen yang datang kesini dengan sebelumnya pre-order atau memesan terlebih dahulu," ujarnya.
Usaha yang dimulai sudah sekian lama itu tidak lepas dari lika liku seorang pebisnis. Tapi bagi Ibu Kudiyah, itu hanya tantangan dan resiko semata. Berbagai hambatan datang. Karena sudah terbiasa dengan hal-hal yang menghambat produksi krupuk lala tersebut.
Ibu Khudiyah selaku pemilik usaha kerupuk Lala "MIA" juga menyampaikan pesan kepada mahasiswa KKN-IK IAIN Kudus yang sudah membantu proses pengolahan kerupuknya.
"Saya sangat berterimakasih kepada anak-anak KKN IAIN Kudus karena sudah membantu dalam pengolahan kerupuk lala, semoga dapat menjadi pengalaman yang berguna bagi kalian dibidang usaha kerupuk ini, saya juga sangat berharap semoga nantinya ada generasi yang melanjutkan usaha kerupuk lala dengan lebih maju dan alat alat yang lebih canggih," tutupnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI