"Maaf, kami datang tidak akan mengganggu kalian, kuharap kalian juga tidak mengganggu kami. Kami hanya ingin mendoakan para arwah yang dimakamkan di sini," ucap Sonya lirih seakan minta izin pada makhluk tidak kasat mata itu.
Ira, Nia, Made dan Wati  saling berpandangan memperhatikan apa yang dilakukan Sonya.
Kelima anak itu pun bergandengan tangan  masuk ke makam diterangi sebatang lilin. Betapa sulitnya menjaga agar nyala lilin tidak mati dan segera mendapatkan karta nama masing-masing, serta mendoakan para arwah. Angin saat itu juga cukup kencang, apalagi hujan rintik sejak tadi turun dan belum reda.
Sungguh sebuah perjuangan yang cukup melelahkan mencari kartu anggota tersebut. Sonya pun sekuat tenaga membantu sahabat-sahabatnya agar segera menemukan kartu anggota masing-masing. Pengalaman yang tidak mungkin dilupakan seumur hidup bagi keempat sahabat itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H