Mohon tunggu...
Zuni Sukandar
Zuni Sukandar Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru SLB

Lahir di Magelang, 20 Mei 1971, SD-SMP di kota yang sama, S-1 di Jogjakarta, saat ini mengajar di SLB Maarif Muntilan sebagai guru tunanetra.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Buket Bunga Mawar

25 Maret 2021   21:40 Diperbarui: 25 Maret 2021   21:49 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertemuan Ratna dan Bagus di lapangan itu mau tak mau menyisakan luka bagi Ratna. Meski mulutnya mengatakan harus melupakannya, tetapi hatinya tetap teriris.

Ratna istirahat di sisi lapangan desa itu. Diambilnya air putih yang dicampur jeruk nipis dari tas yang dibawanya. Dia teguk beberapa kali. Dari jauh Bagus nampak gembira sekali menggendong anaknya diselingi tawa canda dengan istrinya.

Kamu harus tetap tegar, dan tangguh, Ratna.   Masih banyak Bagus yang lain di luar sana. Tuhanmu maha adil, kau harus yakin itu, bisik hatinya.

Ratna lalu memutuskan untuk kembali ke rumah.  Di depan pintu terdapat sebuah rangkaian bunga mawar warna-warni. Pada rangkaian bunga itu terselip sebuah nama.  Satu kalimat tertulis pada kartu nama itu. Spesial untukmu,  Dwitya.

Hati Ratna berbunga-bunga.

"Arman? Siapakah dia? Misterius sekali."

Belum hilang rasa penasaran Ratna, ponselnya telah berdering.

Sebuah pesan lewat aplikasi berwarna hijau,  diterimanya.

[Itu mawar dariku. Semoga kau terima rasa cintaku yang telah lama kuharap. ]

"Ah, ternyata Dwitya!"

Hati Ratna bersorak gembira. Dwitya, teman SMA-nya dulu yang pernah mendekati tetapi gagal karena sudah ada Bagus. Kini Dwitya pun berharap masih mendapat tempat di hati Ratna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun