Kitty adalah nama anak kucing berwarna hitam putih. Kakinya semua berbulu putih, tetapi tubuhnya diselimuti bulu berwarna hitam. Jadi jika dilihat seperti memakai sepatu putih.
Sudah beberapa hari ini Kitty berwajah murung. Dia sangat kesal pada temannya karena suka mengganggu. Makanan Kitty  juga sering direbut. Kitty merupakan kucing yang baik hati dan menyenangkan. Teman yang suka mengganggu bernama Pilo, bulu berwarna putih dan oren.
Akhirnya dengan sembunyi-sembunyi, Kitty pergi menjauh dari Pilo. Kepergian Kitty tidak diketahui ibunya, Bu Wangi yang berwarna putih mulus di seluruh tubuhnya.
"Ah, lebih baik aku pergi jauh daripada suntuk dan sekalian bertamasya melihat pemandangan indah."
Kitty menyusuri  kebun yang ada di belakang rumah. Ternyata di kebun  Kitty melihat seekor tikus yang sedang berlari. Tikus itu bertubuh gendut, mungkin sering mengambil makanan di sekitar kebun. Tikus ketakutan bila melihat Kitty, karena dikira akan menerkam.
Kitty pun penasaran pada tikus itu. Akhirnya Kitty mengejar tikus itu sampai jauh. Hampir seharian Kitty bermain dan mencari tikus tadi. Menjelang pukul dua belas siang, Kitty mulai kelelahan.
"Ah, ternyata sudah siang. Aku mulai kelaparan, nih!" gerutu Kitty.
Kitty sudah berlari terlalu jauh, hingga tidak mengetahui jalan pulang.
"Huh, aku lapar, haus, dan kepanasan. Jika ingin pulang aku pun tidak tahu jalurnya."
Kitty berteduh di bawah pohon rambutan yang daunnya rimbun. Angin yang sepoi-sepoi, panas yang menyengat, rasa lapar dan haus terkumpul menjadi satu. Kitty akhirnya tertidur di bawah pohon rambutan itu.
Dalam tidur, Kitty bermimpi bertemu dengan seorang lelaki  tua. Lelaki tua berjenggot putih itu mengajak Kitty berjalan-jalan di hutan yang masih ditumbuhi tanaman liar. Di tengah hutan ada sebuah lorong mirip goa. Di dalamnya tinggal seorang nenek sihir yang dapat mengubah apa pun sesuai kehendaknya.