Mohon tunggu...
Zuni Sukandar
Zuni Sukandar Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru SLB

Lahir di Magelang, 20 Mei 1971, SD-SMP di kota yang sama, S-1 di Jogjakarta, saat ini mengajar di SLB Maarif Muntilan sebagai guru tunanetra.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Oh Sandalku

12 Agustus 2020   10:12 Diperbarui: 12 Agustus 2020   10:14 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Apa, Yu, mencari sandal po?" tanya Yu Berkah yang sudah tidak sabar menanti lama.

"Iya, j. Wah kok ora ana tak goleki ket mau, ki."

"La sandal coklat kuwi udu?"

"Sandalku srampate ireng, iki lak coklat. Aku ya wegah nganggo la udu wekku, kok," kata Yu Jiyem jujur.

"Mbok teka dienggo wae saanane, Yu. Sesuk nek ana sing opyak ya teka balekke, to."

"Ah, wegah, aku angur nyokor wae baline."

Akhirnya Yu Jiyem pun kembali ke rumah dengan kondisi tanpa sandal melekat di kakinya. Esok paginya Yu Jiyem ke pasar membeli sandal, sebab sandal satu-satunya hilang entah siapa yang memakai.

Hampir satu minggu setelah hilangnya sandal Yu Jiyem, Yu Karti bertamu ke rumah Yu Jiyem.  Yu Jiyem yang pada saat itu sedang berada di depan rumah mempersilakannya masuk, tetapi ditolaknya.

"Wes kene wae, Yu. Aku arep njaluk ngapura, jebule aku kleru nganggo sandalmu, Yu. Ya pisan meneh aku njaluk pangapuramu, ya, Yu," kata Yu Karti sambil menyerahkan sandal yang dipakainya ketika malam Yasinan.

"Ora pa-pa, Yu. Aku ya wes tuku sandal meneh, kok. La ming duwe sandal siji kuwi j, kok ilang. Dadi ya kudu tuku meneh."

"Oalah, Yu, mesakke tenan, njaluk pangapura ya, nganti ngrepotke, malah saiki dadi duwe sandal loro."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun