"Kamu kok sukanya menghakimi seseorang, to, Bu? Mbok ya sadar, to. Berbaik sangka saja pada mereka. Mereka kan punya dunia sendiri."
"Wah, kalau saya yang punya anak laki-laki, nggak boleh mencuci kayak gitu, Pak. La wong mencuci pakaian kan pekerjaan perempuan to. Wuh, aku jadi gemes to lihatnya."
"Sabar, Bu."
"Sabar, gimana to Bapak, ki."
"Setahuku, ya nggak apa-apa jika laki-laki yang mencuci, masak, sekalian cari duit, Bu."
"La terus istrinya kerjaannya apa, Pak?"
"Ongkang-ongkang."
"Hah!"
Mata Ratmi terbelalak mendengar jawaban suaminya. Ratmi merasa aneh dengan ucapan Rusli baru saja.
"Pak, ini serius, po?"
"Suerlah, Bu," kata Rusli menirukan kata yang biasa digunakan anak muda zaman now.