Mohon tunggu...
Zunalia Pratiwi
Zunalia Pratiwi Mohon Tunggu... -

mahasiswa PKnH Reguler angkatan 2009

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Ngapak Tidak Seharusnya Dihina dan Ditertawakan

23 Mei 2011   08:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:20 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sering kali orang-orang menghina, mencela, menertawakan bahasa ngapak, bahasa yang digunakan oleh orang yang berada di kawasan Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, Kebumen, Brebes, Tegal dan sekitarnya. Tidak sepantasnya mereka mencela bahasa kami (orang ngapak). Saya sebagai orang Banyumas, sering kali tersinggung jika ada orang yang menertawakan bahasa kami. Sesama orang Indonesia, seharusnya harus saling menghormati dan menghargai. Bukanlah saling mencela dan menghina bahasa. Karena itu adalah merupakan ciri khas dari masing-masing daerah yang ada di Indonesia. Banyak beragam suku, beragam bahasa daerah di negeri tercinta ini, namun kitaitu tetap satu, yaitu bangsa Indonesia.

Mereka juga sering menyebut bahasa kami adalah bahasa yang lucu, bahasa yang ndeso, katrok. namun inilah bahasa daerah kami. kami juga mempunyai bahasa kromo inggil. yaitu bahasa yang digunakan untuk kepada orang yang lebih tua atau bisa disebut sebagai bahasa yang halus. saya bangga sebagai orang ngapak, dan saya tidak malu jika saya berkata dengan bahasa ngapak di depan khalayak umum. walaupun mereka sering menertawakannya. sesungguhnya orang-orang ngapak malah justru bisa bertutur kata dengan bahasa manapun. orang ngapak dapat menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. sesungguhnya orang ngapak jika ngomong bahasa Indonesia tidaklah medok.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun