Hal yang perlu diperbaiki
Selama ini hal yang masih perlu saya tingkatkan yaitu, dalam menyusun program dengan paradigma berfikir positif memaksimalkan dalam pemanfaatan seluruh aset yang ada di sekolah. Selama ini saya hanya fokus pada beberapa aaet yang berkaitan dengan sarana prasarana saja, misalnya murid, ruang kelas, halaman dan perpustakaan, latop, infokus dan lain-lain., padahal selain sarana prasarana ternyata ekosistem biotik yang ada di sekolah juga termasuk aset ,saya bisa mengajak rekan sejawat berkolaborasi, bahkan mengajak murid kelas lain untuk saling berbagai, sehingga selain menambah pengalaman murid juga akan meningkatkan student agency dan interaksi sosial murid.
Implikasi terhadap Kompetensi Diri
Melalui Modul 3.3 saya menjadi yakin bahwa setiap program yang kita rancang harus bertujuan memberikan dampak positif bagi murid, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Program bisa dimulai dari hal-hal kecil yang ada di sekitar murid, ataupun lebih memaksimalkan apa yang sudah ada, dengan melibatkan seluruh aset yang ada di sekolah. Sebagai seorang pemimpin pembelajaran, kita harus bisa menciptkan lingkungan belajar yang menumbuhkembangkan kepemimpinan murid, dengan melibatkan murid dalam setiap program, untuk itu kita harus senantiasa mendorong murid untuk mengeluarkan suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) dalam setiap kegiatan, kita harus bisa memberikan ruang, motivasi dan kesempatan kepada murid untuk 3 hal ini.
Analisis untuk Implementasi
Pertanyaan Kritis terkait konsep materi
Program kegiatan seperti apa yang mampu menumbuh kembangkan kepimimpinan murid (voice, choice, dan ownership) yang menarik dan menantang bagi murid, dan bisa dilaksanakan di sekolah sesuai dengan aset yang ada?
Insight Baru
Guru harus bisa merancang program kegiatan yang berdampak positif bagi murid dengan memanfaatkan aset yang ada disekolah. Program yang dipilih harus melibatkan anggota komunitas, memberikan manfaat dan dampak baik jangka pendek maupun jangka panjang, dan merupakan salah satu kegiatan mewujudkan visi sekolah.
Tantangan
- Pola pikir yang berbeda, antara rekan sejawat dan wali murid.
- Minat murid yang kadang kurang tertarik dengan program yang disusun.
- Kurang konsisten dalam melaksanakan program.
- Terbatasanya waktu yang tersedia, karena adanya tugas lain (bagi guru)
Alternatif Solusi terhadap tantangan