Siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini?
Kegiatan ini melibatkan beberapa rekan guru, kesiswaan, wali murid, dan kepala sekolah terkait perizinan dan eksplorasi masalah maupun alternatif masalah. Ditambah lagi sumber daya yang mendukung seperti media poster, dan puzzle agar peserta didik tidak bosan dalam kegiatan tersebut.
Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Â Mengapa?
Dampaknya dari kegiatan bimbingan kelompok tersebut peserta didik dapat menghayati ketika bermain peran sehingga hampir sama dengan kejadian sesungguhnya. Kemudian peserta didik aktif dalam diskusi kelompok kaitannya membahas kebiasaan buruk berbicara kasar. sehingga hasilnya cukup efektif walaupun dampaknya tidak begitu signifikan akan tetapi ada progres ke arah perubahan yang lebih baik pada karakter peserta didik. Dilihat dari antusias, keaktifan dan kesadaran untuk berusaha tidak berkata kasar lagi melalui hasil diskusi dan komitmen dari masing-masing peserta didik.
Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan?
Respon dari rekan guru sangat positif karena memang masalah atau topik yang dibahas kekinian sehingga rekan-rekan guru berharap masalah tersebut dapat cegah sebelum menyebar luas bahkan dapat memberi contoh ke adik kelasnya kedepannya. Sehingga karakter peserta didik dapat terbentuk sejak dini.
Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan?
Faktor keberhasilannya yaitu karena peserta didik memang masih dalam fase remaja awal yang membutuhkan arahan, bimbingan, dorongan dan motivasi. Sehingga masih perlu pendampingan dari guru maupun orang tua, untuk memberi pemahaman bagaimana berperilaku yang baik maupun perilaku yang tidak baik
Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut?
Peserta didik juga merasa senang dan bahagia karena mendapatkan pengetahuan dan ilmu baru serta wawasan cara santun berbicara. Karena memang topik yang di bahas kekinian dan memang benar-benar sedang marak di sekolah, peserta didik dapat melihat langsung kasusnya yang sering dilakukan teman-temannya maupun dirinya sendiri.
Penulis menyadari akan pentingnya pencegahan masalah tersebut sehingga menggunakan layanan bimbingan kelompok. Penulis juga mendapatkan pengalaman baru dalam menerapkan layanan klasikal, sehingga banyak mendapat ilmu baru dan dapat dikembangkan kembali untuk disempurnakan menjadi lebih baik lagi.