Mohon tunggu...
Bung Zulzaman
Bung Zulzaman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pejuang Pemikir

Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Zulzaman: Kemajemukan Masyarakat Indonesia dan Upaya Menghadapi Disintegrasi Bangsa

21 Juni 2022   17:26 Diperbarui: 21 Juni 2022   17:33 846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Zulzaman, Pengurus DPP GMNI (Dokpri)

Sebagaimana analisis M.G. Smith bahwa masyarakat majemuk juga memiliki berbagai ragam, sering berlangsung perpecahan dan pertentangan, sedangkan dari sisi politik, masyarakat majemuk itu dikuasai satu kelompok minoritas yang juga memiliki kebudayaan sendiri. Dan masyarakat majemuk berwujud bukan atas dasar sistem nilai yang sama, tetapi oleh dasar konflik.

Masyarakat Indonesia secara demografis maupun sosiologis merupakan wujud dari bangsa yang majemuk. Ciri yang menandai sifat kemajemukan ini adalah adanya keragaman budaya yang terlihat dari perbedaan bahasa, suku bangsa dan keyakinan agama serta kebiasaan-kebiasaan kultur lainya seperti kemajemukan agama, budaya dan karakteristik masyarakat majemuk.

Kekhawatiran tentang perpecahan (disintegrasi) bangsa di tanah air dewasa ini yang dapat digambarkan sebagai penuh konflik dan pertikaian, gelombang reformasi yang tengah berjalan menimbulkan berbagai kecenderungan dan realitas baru. 

Segala hal yang terkait dengan Orde Baru termasuk format politik dan paradigmanya dihujat dan dibongkar. Bermunculan pula aliansi ideologi dan politik yang ditandai dengan menjamurnya partai-partai politik baru. 

Seiring dengan itu lahir sejumlah tuntutan daerah-daerah diluar Jawa agar mendapatkan otonomi yang lebih luas atau merdeka yang dengan sendirinya makin menambah problem, manakala diwarnai terjadinya konflik dan benturan antar etnik dengan segala permasalahannya.

Timbulnya disintegrasi bangsa juga dapat terjadi karena perlakuan yang tidak adil dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah khususnya pada daerah-daerah pendalaman.

Disintegrasi bangsa disebabkan beberapa hal diantaranya faktor geografi dimana Negara Indonesia terletak pada posisi silang dunia merupakan letak yang sangat strategis untuk kepentingan lalu lintas perekonomian dunia selain itu juga memiliki berbagai permasalahan yang sangat rawan terhadap timbulnya disintegrasi bangsa. 

Dari ribuan pulau yang dihubungkan oleh laut memiliki karakteristik yang berbeda-beda dengan kondisi alamnya yang juga sangat berbeda-beda pula menyebabkan munculnya kerawanan sosial yang disebabkan oleh perbedaan daerah misalnya daerah yang kaya akan sumber kekayaan alamnya dengan daerah yang kering tidak memiliki kekayaan alam dimana sumber kehidupan sehari-hari hanya disubsidi dari pemerintah dan daerah lain atau tergantung dari daerah lain.

Faktor berikutnya yang bisa mempengaruhi disintegrasi suatu bangsa yakni kondisi demografi, dimana jumlah penduduk yang besar, penyebaran yang tidak merata, sempitnya lahan pertanian, dan kualitas SDM yang rendah serta kurangnya lapangan pekerjaan, telah mengakibatkan semakin tingginya tingkat kemiskinan karena rendahnya tingkat pendapatan, ditambah lagi mutu pendidikan yang masih rendah yang menyebabkan sulitnya kemampuan bersaing dan mudah dipengaruhi oleh tokoh elit politik/intelektual untuk mendukung kepentingan pribadi atau golongan.

Terakhir faktor yang mempengaruhi disintegrasi sebuah bangsa yakni faktor politik, dimana berbagai masalah politik yang harus dipecahkan  bersama oleh bangsa Indonesia saat ini seperti diberlakukanya kebijakan otonomi daerah dan adanya sistem multi partai.

Adapun beberapa hal dan cara untuk mengatasi disintegrasi sebuah bangsa diantaranya dengan memberikan pemahaman tentang semangat patriotism kepada generasi muda, mengembangkam sikap toleransi dan menghilangkan sikap primodialisme, dan terus selektif tehadap budaya ysng masuk dari luar, serta bersama melawan gerakan separatis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun