Pengabdian pada masyarakat bagi dosen merupakan salah satu kegiatan yang dapat membantu meningkatkan kepedulian sosial perguruan tinggi terhadap masalah sosial dan lingkungan.  Masalah lingkungan yang terjadi pada lahan  miring dengan kontur yang tidak rata, mengakibatkan air hujan yang jatuh tidak dapat diserap oleh tanah dengan baik. Hal ini dapat menyebabkan air mengalir ke bawah dan mengakibatkan banjir. Â
Semakin landai kemiringan lerengnya, maka aliran limpasan permukaan akan menjadi lambat dan kemungkinan terjadinya genangan atau banjir menjadi besar. Â
Fenomena seperti ini terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo dan kondisi ini menjadi perhatian dari civitas akademika Fakultas Pertanian (Faperta) Jurusan Agroteknologi Universitas Negeri Gorontalo (UNG) dan Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado. Â
Kolaborasi ke dua Lembaga Perguruan Tinggi besar ini telah mencetuskan program pengabdian pada masyarakat di Desa Tunggulo Kecamatan Tilong Kabila Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo. Â Kegiatan tersebut diawali dengan Seminar Ilmiah dengan tema Lahan Berkelanjutan. Â
Seminar yang dipimpin oleh Dr. Zulzain Ilahude, M.P yang juga sebagai Dosen Agroteknologi Faperta UNG, di buka langsung oleh Dekan Faperta UNG Gorontalo Dr. Muhamad Mukhtar, S.Pt, M.Agr. beliau sebagai Dekan menyambut baik dan mengucapkan terima kasih atas kunjungan Tim Dosen UNSRAT ke kampus Faperta UNG dan berharap program seperti ini dapat dilaksanakan berkesinambungan sebagai upaya meningkatkan kualitas akademik dan kepedulian civitas kepada masyarakat. Â
Para pemateri adalah pakar pertanian yaitu, Prof. Dr. Mohamad Ikbal Bahuwa, M.Si dari Faperta UNG dan Prof. Dr. Zetly Tamod, Prof. Dr. Jeanne M Paulus, M.Si, Dr. Sofie Wantasen, M.Si, dan Dr. Meldi Sinolungan, M.Si dari Faperta UNSRAT Manado. Â
Seminar ini berlangsung selama satu hari di Aula Faperta UNG dan dilanjutkan dengan penanaman bibit pohon buah-buahan di lokasi Pondok Pesantren Sunan Derajat Desa Tunggulo Tilong Kabila Kabupaten Bone Bolango. Â Â Kegiatan semacam ini sebagai upaya untuk memasyarakatkan budaya tanam pohon untuk mencegah banjir. Â Pada kesempatan itu Dr. Zulzain Ilahude, M.P. selaku koordinator kegiatan pengabdian ini, menyampaikan berbagai manfaat yang dapat diperoleh dari budaya menanam bibit pohon buah.Â
Dijelaskannya bahwa pohon-pohon buah dapat meningkatkan struktur tanah dengan memperkuat agregasi tanah sehingga meningkatkan kapasitas menahan air tanah karena menurunkan persentase pori makro dan meningkatkan porositas tanah, mencegah erosi tanah dan menjaga cadangan air tanah, menmeningkatkan kesuburan tanah sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik, dan mengurangi risiko banjir. Hal demikian dapat membantu menjaga ketersediaan air tanah dan dapat membantu dalam menahan air hujan dan mencegah kehilangan air melalui erosi, sehingga mengurangi risiko banjir.Â