Â
Most of us as Indonesian adalah main henpon (iye ude ngaku aje), scrolling sana sini, masih mending ya kalau yang di scrol ini berita. Saya pribadi, kalau sedang beruntung pas bawa buku bacaan di tas, lumayanlah menunggu sembari membolak - balik lembaran kertas. Tidak bermaksud membanding - bandingkan perilaku Indonesian dengan warga developed country, tetapi tidak ada salahnya nilai - nilai yang baik itu diadopsi. Ya sudahlah ya, Saya nggak mau masuk terlalu jauh membahasnya karena menyangkut privasi dan hobi orang masing -- masing dalam mengatur waktu tunggu.
Bagaimana jika kita berhitung secara sederhana, jika rata -- rata manusia bisa hidup 60 tahun, maka :
Menghabiskan waktu tidur selama 18 tahun
- 365 hari x 7 jam (rata -- rata) = 2,555 jam
- 2,555 jam : 24 jam = 106 hari
- 106 hari x 60 tahun = 6,387 hari
- 6,387 hari : 365 hari = 17,5 tahun
Menghabiskan waktu 20 tahun untuk bekerja
- 365 hari x 8 jam (rata -- rata, aslinya banyak yang lebih kayaknya) = 2,920 jam
- 2,920 jam : 24 jam = 121 hari
- 121 hari x 60 tahun = 7,300 hari
- 7,300 hari : 365 hari = 20 tahun
Sisa 22,5 tahun kemana? Makan, minum, kongkow -- kongkow, nglamun, main gadget, ghibah, nonton, dan beragam aktivitas lainnya ya. Dengan rumus perhitungan yang sama jika dalam sehari saja kita spending time di gadget/mobile phone maka dengan umur hingga 60 tahun, maka kita menghabiskan waktu selama 5 tahun hanya untuk pegang gadget, scrol sana sini, ketik ini dan itu, comment abc def, dll.
Sekali lagi ini hanya hitungan sederhana, tanpa mempertimbangkan banyak constrain seperti halnya masa hidup ketika bayi dan dewasa tentu memiliki timeline dan fase aktivitas yang berbeda, sakit, dll. Pada intinya kita akan menghabiskan 20 tahun untuk bekerja, 17,5 tahun untuk tidur, dan 5 tahun untuk pegang gadget. Bagaimana seharusnya waktu itu dimanfaatkan akan kembali ke bagaimana kebutuhan masing -- masing individu dan tidak bisa disamakan satu dengan yang lain.
Yang pasti adalahÂ
Â
"Time is free but it's priceless
You can't own it, but you can use it