Mohon tunggu...
Muhamad Zultanio Fauzan
Muhamad Zultanio Fauzan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca dan menulis. sangat tertarik dengan materi keagamaan, sosial politik dan geo politik, sejarah dan sastra

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wahabisme

16 Mei 2023   14:36 Diperbarui: 16 Mei 2023   14:44 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wahabi adalah sebuah istilah yang akhir-akhir ini marak terdengar penggunaanya. Biasanya istilah ini di kaitkan atau di sandarkan kepada seseorang yang secara penampilan memiliki jenggot yang lebat, bercelana cingkrang, yang perempuan mengenakan cadar.

Apakah penyandaran ini benar adanya?

Lalu apakah sebenarnya wahabi itu?

Wahabi berasal dari kata Wahab yaitu sebuah nama dari seseorang yang bernama lengkap Abdul Wahhab bin Abdulrahman bin Rustam atau Abdul wahhab bin Rustam. Kata Wahab ditambahkan huruf i menandakan penisbatan atau penyandaran terhadap kata sebelum huruf tersebut. Abdul Wahhab bin Rustam adalah seorang pemimpin Dinasti Rustam setelah sepeninggal ayahnya Abdurrahman bin Rustam, ia juga merupakan pendiri gerakan Wahabbiyah ibadisme (Merupakan sebuah gerakan yang muncul 60 tahun setelah wafatnya nabi dan digolongkan ke dalam kelompok khawarij).

Adapun kesalahan yang terjadi di tengah masyarakat ialah menyandarkan istilah Wahabi kepada orang-orang yang mempeajari atau mengamalkan kitab-kitab yang ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab.Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab (1703-1792)  adalah seorang ulama asal Hijaz (yang sekarang dikenal Arab Saudi), ia merupakan salah satu ulama besar Ahlussunnah wal jamaah, ia mendakwahkan kepada pemurnian islam, yang berpegang teguh kepada Al-Qur'an dan Hadis, serta menjauhi segala bentuk khurafat dan kebid'ahan. 

Dakwahnya ini didukung oleh seorang raja yang bernama Muhammad bin Su'ud raja pertama sekaligus pendiri kerajaan Arab Saudi. Bisa dikatakan bahwasannya kedudukan Syaikh Muhammad bin Abdul wahhab bagi kerajaan Arab Saudi seperti kedudukan Imam Bonjol di Indonesia, yaitu seorang ulama dan pahlawan nasional. 

Adapun propaganda buruk Wahabi itu sendiri bertujuan untuk melawan dakwah beliau yang mengarah kepada pemurnian ajaran agama. Pertentangan ini muncul dari kaum kuburiyun, yaitu orang-orang yang meminta-minta kepada kuburan orang-orang shalih, kaum sufi yang banyak membuat kisah-kisah palsu atau khurafat dan juga kaum syia'ah. Maka dibuatlah propaganda ini untuk melawan dakwah tersebut.

Padahal istilah Wahabi itu sendiri dibawa oleh seorang tokoh khawarij di Maroko, ia bernama Abdul Wahhab bin Rustum seorang tokoh khawarij yang lahir jauh sebelum syekh Muhammad bin Abdul Wahab lahir.'Abdul Wahhb bin Rustum muncul pada Abad ke-2 H. berakidah aliran khawarij takfiri yang padahal pada hakikatnya akidah/ushuluddin syekh Muhammad bin 'Abdul Wahhb sangat menentang ajaran akidah khawarij takfiri.

Pengikut dari Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab tidak pernah menamai diri mereka dengan wahabbi mereka lebih sering disebut dengan salafi yaitu orang-orang yang mengikuti kaum terdahulu dalam beragama (para sahabat, tabi'in, dan tabi'ut tabi'in). Adapun penampilan mereka yang berjenggot panjang, bercelana cingkrang, serta bercadarnya kaum wanitanya semata-mata mengikuti dalil yang ada.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun