DAYA DUKUNG INFRASTRUKTUR DAN TATA RUANG TERHADAP PEMULIHAN WISATA AEK SIJORNI AKIBAT PANDEMI COVID 19Â DI SUMATERA UTARA Â (STUDI KASUS DI KABUPATEN TAPANULI SELATAN)
Oleh :
ZULPADLI SIREGAR
NIM: 207003022
Â
Aek Sijornih yang berarti air jenih berada di Kecamatan Sayur Matinggi Kabupaten Tapanuli Selatan merupakan tempat wisata air terjun yang berasal dari aliran sungai pegunungan yang bermuara ke kolam. Tempat wisata ini memiliki potensi yang sangat menarik, jika kita melihat dari atas kita akan melihat pemandangan yang sangat indah, pohon kelapa yang membentang di beberapa titik, air terjun yang yang memiliki tiga tingkatan. Di tempat ini pengunjung mandi dengan menggunakan ban, mandi air terjun, bermain seluncuran hingga foto-foto di lokasi tersebut.
Selain itu terdapat pondok-pondok kecil yang bisa dijadikan sebagai tempat istirahat pengunjung, tempat pedagang yang berjualan serta beberapa foto studio mini. Sesuai dengan namanya aek sijornih yang berarti air yang begitu jernih, semua pengunjung akan menikmati kejernihan airnya mulai dari anak-anak hingga orang dewasa pengunjung bisa mandi di beberapa kolam mini yang ada. Selain itu objek wisata ini layaknya sebuah tangga, mulai dari tangga yang pertama yaitu kolam renang, tangga yang kedua adalah titik air terjun dan tangga yang terahir adalah kolam tempat bermuaranya aliran sungai.
Wisata aek sijornih ini memiliki dua rambin (jembatan gantung) yang merupakan tempat pembelian tiket dan sekaligus juga pintu masuk utama menuju daerah objek wisata atau Aek Sijornih tersebut. Keasrian panorama serta keindahan alam air terjun Aek Sijornih terdapat beberapa konflik yang sering terjadi di daerah tersebut akibat kurangnya upaya pengembangan yang dilakukan oleh pihak pengelola yang dapat menyebabkan terjadinya penurunan jumlah pengunjung.
Objek wisata yang dikelola oleh perorangan ini, memiliki keadaan sarana yang kurang terawat seperti contoh jika wisatawan berkunjung ke objek wisata Aek Sijornih dan memasuki Area paling atas maka akan dapat dijumpai pondok istirahat yang tidak terawat dan sudah mulai lapuk, banyaknya sampah yang berserakan, kurangnya ketersediaan rumah makan, kamar mandi/WC umum yang terlalu sempit, area parkir yang terlalu sempit yang berdampak pada kemacetan lalu lintas, penyediaan tempat sampah yang kurang, transportasi yang hanya mengandalkan jasa angkutan umum dan tempat ibadah/mushola yg kurang terawat. Keadaan prasarana yang belum maksimal seperti kurangnya ketersediaan pelayanan kesehatan serta pembangunan jaringan jalan yang belum maksimal, jaringan listrik yang belum menerangi semua area objek wisata dan ketidaktersediaan ATM disekitar area objek wisata. Berbagai persoalan tersebut dapat 5 menjadi faktor penghambat pengembangan wisata di Kabupaten Tapanuli Selatan khususnya di objek wisata Aek Sijornih yang bisa menyebabkan terjadinya penurunan jumlah pengunjung. Pada hakikatnya pengembangan wisata harus ada kerjasama antara pihak pengelola Pemerintah dan masyarakat serta harus berlandaskan Sapta Pesona sebagai landasan filosofis dalam pengoptimalan potensi wisata yang ada. Dengan demikian ekonomi masyarakat akan mengalami pertumbuhan secara merata.
Sayur matinggi adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Tapanuli Selatan. Ibukota kecamatan ini berada di Sayur Matinggi jaraknya lebih kurang 68km dari kecamatan Sayur Matinggi. Sayur Matinggiberada diTapanuli Selatan dengan ketinggian antara 25– 1.400 di atas permukaan laut, (BPS TAPSEL)
Batas-batas wilayah kecamatan Sayur Matinggi
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Batang Angkola,
- Sebelah Selatan berbatas dengan Kecamatan Tano Tombangan,
- Sebelah Timur berbatas dengan Kecamatan kabupaten padang Lawas,
 -Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Padang Lawas Utara.
Wilayah kecamatan sayur matinggi seluas 376,55 km², jumlah penduduk berkisar 23.659 jiwa, dan kepadatan penuduk 63 jiwa/km², Desa/kelurahan yang ada di Kecamatan Sayur Matinggi memiliki 18 desa dan 1 kelurahan.di kecamatan Sayur Matinggi Rata-rata penduduk menganut agama islam, Agama islam 20 090, Katolik 282, Protesran 2,632. Melihat kondisi georafis kecamatn Sayur Matinggi yang mempunyai hutan yang luas dan sungai yang panjang.
Wisata Aek Sijorni ini terletak di pinggir jalan lintas Sumatera, jarak tempuh yang dilalui menuju wisata ini kurang lebih 12 jam dari Medan dan kurang lebih 1 jam dari Padang Sidempuan dapat dilihat pada Gambar 3.Keindahan Aek Sijorni ini tidak terlihat dari pinggir jalan karena jalan menuju keindahan tersebut harus melewati jembatan gantung yang dibawahnya adalah sungai besar dan keruh.
Daya tarik objek wisata Pemandian Aek Sijorni untuk meningkatkan potensi Ekonomi ditinjau dari segi Budaya belum mendukung. Hal ini disebabkan karna kegiatan kesenian jarang diselenggarakan. Kegiatan kesenian tidak pernah dilakukan pada hari libur maupun hari besar keagamaan. kegiatan yang ada di pemandian aek sijorni hanya musik keyboard.
Daya tarik objek Wisata pemandianAek Sijorni untuk meningkatkan potensi ekonomi ditinjau dari segi Alam sudah baik. Hal ini sesuai dengan ungkapan pengunjung dan pengelola bahwa kondisi atau keadaan objek wisata pemandian Aek Sijornimasih Sangat Asli dan mempunyai keindahan Alam yang luar biasa. Ini menandakan bahwa Wisata Pemandian Aek Sijorni berpotensi untuk dikembangkan karena Keaslian alamnya belum dijamah oleh berbagai teknologi yang dapat menurunkan keindahan dan keaslian Wisata Aek Sijorni. Potensi ini juga didukung jarak wisata Aek sijornitersebut tidak terlalu jauh antara ½-1 jam perjalanan dari kota padang sidempuan.
Daya tarik Wisata Aek Sijorni untuk meningkatkan potensi ekonomi ditinjau dari segi akomodasi belum mendukung terutama masalah penginapan . Hal ini sesuai dengan ungkapan pengunjung dan pengelola bahwa. Setiap wisata seharusnya memiliki tempat penginapan bagi pengunjung yang datang dari luar kota dan tersedianya berbagai bangunan untuk menikmati keindahan Wisata Aek Sijorni. Sedangkan fasilitas umumnya sudah memadai seperti tempat ibadah, dan WC umum, fasilitas yang perlu di tingkatkan adalah tempat parkir, pusat informasi dan keamanan, karena faktor ini sangat mendukung pengunjung untuk menikmati keindahan alam Aek sijorni dan akan dapat menimbulkan kesan di hati Pengunjung akan datang berkunjung kembali untuk merasakan panorama keindahan Pemandian Aek Sijorni.
Pengembangan pariwisata suatu daerah akan memberikan dampak positif maupun dampak negatif. Dampak tersebut akan berpengaruh terhadap kondisi fisik maupun kehidupan sosial ekonomi penduduk yang berada di sekitar obyek wisata (Soekadijo, 1995). Menurut Inskeep (1991), terdapat beberapa komponen pengembangan pariwisata yang berkaitan dengan pendekatan perencanaan pariwisata, yaitu: atraksi wisata yang mencakup wisata alam, budaya, dan atraksi lainnya.
Pengembangan suatu wisata selalu dilihat oleh keadaan fisik alam yang meliputi iklim, topografi keadaan lahan, keadaan air serta keadaan non fisik yang meliputi sarana dan prasarana, peran serta masyarakat dan Sapta Pesona.Kedua hal ini yang perlu ditingkatkan agar objek wisata tersebut dapat berkembang meskipun suatu objek itu mempunyai potensi alam yang sangat baik, tetapi apabila tidak didukung dengan masyarakat setempat yang menerima para wisatawan atau masyarakat luar datang kedaerahnya maka objek wisata tersebut tidak dapat berkembang dengan baik.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI