Tahun 1998 merupakan salah satu tahun paling bersejarah bagi Indonesia dan dunia. Di Indonesia, tahun ini menandai runtuhnya Orde Baru yang telah berkuasa selama lebih dari tiga dekade, serta lahirnya era reformasi yang membawa perubahan signifikan dalam kehidupan politik, ekonomi, dan sosial. Di dunia internasional, beberapa peristiwa besar juga terjadi, seperti krisis ekonomi di Asia dan konflik di Kosovo. Berikut adalah ulasan lengkap tentang peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada tahun 1998.
Krisis Ekonomi Asia dan Dampaknya pada Indonesia
Pada akhir tahun 1997, krisis ekonomi mulai melanda Asia, dimulai dari Thailand dan menyebar ke negara-negara tetangga, termasuk Indonesia. Krisis ini memicu jatuhnya nilai mata uang di seluruh Asia, terutama di Indonesia, di mana rupiah mengalami depresiasi drastis terhadap dolar AS. Dampak dari krisis ini sangat parah; harga kebutuhan pokok melonjak, inflasi meningkat, perusahaan-perusahaan bangkrut, dan tingkat pengangguran melonjak tajam. Akibat krisis ekonomi ini, jutaan orang jatuh ke dalam kemiskinan, dan pemerintah menghadapi kesulitan besar dalam menjaga stabilitas sosial.
Gerakan Reformasi dan Kejatuhan Soeharto
Situasi ekonomi yang memburuk memicu ketidakpuasan di kalangan masyarakat Indonesia. Di tengah krisis ini, muncul gelombang protes besar-besaran yang dipimpin oleh mahasiswa dan aktivis. Mereka menuntut reformasi politik, pemberantasan korupsi, dan pengunduran diri Soeharto, yang telah berkuasa sejak 1967.
Demonstrasi mahasiswa yang tersebar di berbagai kota besar, termasuk Jakarta, Yogyakarta, dan Surabaya, mencapai puncaknya pada Mei 1998. Para demonstran mengecam kebijakan ekonomi Soeharto yang dianggap tidak mampu mengatasi krisis, serta menuntut diakhirinya korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang telah merajalela selama rezim Orde Baru.
Pada 12-15 Mei 1998, terjadi kerusuhan besar di Jakarta dan beberapa kota lainnya. Banyak pusat perbelanjaan dan properti publik dibakar dan dijarah, serta kekerasan terhadap warga keturunan Tionghoa dilaporkan terjadi. Ribuan orang terlibat dalam kerusuhan, dan banyak korban jatuh, baik karena kekerasan massa maupun kebakaran yang terjadi. Kerusuhan ini memperparah krisis dan meningkatkan tekanan kepada Soeharto.
Akhirnya, pada 21 Mei 1998, Soeharto resmi mengundurkan diri sebagai Presiden Republik Indonesia. Pengunduran diri ini menjadi simbol runtuhnya rezim Orde Baru dan membuka jalan bagi era reformasi. Soeharto kemudian digantikan oleh Wakil Presiden B.J. Habibie, yang mengambil alih pemerintahan dalam masa transisi politik.
Kerusuhan Mei 1998 dan Dampaknya
Kerusuhan yang terjadi pada Mei 1998, terutama di Jakarta, merupakan salah satu momen paling kelam dalam sejarah Indonesia modern. Ketegangan sosial dan ekonomi, ditambah dengan sentimen etnis, memperparah situasi. Banyak toko, pusat perbelanjaan, dan properti yang dimiliki oleh warga keturunan Tionghoa menjadi target penjarahan dan pembakaran. Selain itu, sejumlah kekerasan terhadap perempuan juga dilaporkan terjadi selama kerusuhan tersebut, yang memicu kecaman luas di dalam dan luar negeri.